Kisah Ashabul Kahfi menurut Al Quran yang tidur ratusan tahun

Dikisahkan di dalam Al Qur’an, Ashabul Kahfi adalah para pemuda yang menyingkir dari negeri mereka karena penguasa negeri memaksa mereka untuk beralih dari keyakinan tauhid kepada keyakinan yang menyembah berhala dan tuhan-tuhan lain selain Allah. Ketika penguasa memberi pilihan untuk mengikuti keyakinan syiriknya atau dibunuh, para pemuda itu yang berjumlah 7 orang memilih untuk menyelamatkan keyakinan mereka dan beristirahat di dalam gua.

Namun, Allah berkehendak lain. Dia membuat para pemuda itu beserta seekor anjing yang disebut Raqim tidur selama ratusan tahun dan mereka bangun kembali ketika penguasa yang musyrik telah digantikan oleh pengusa yang beriman kepada Allah. fenomena para pemuda itu menjadi salah satu tanda yang menegaskan kekuasaan Allah.

Mereka tidur dengan pulas seperti bayi yang sedang menyusu. Berkat kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, para pemuda itu tidur di dalam gua itu dengan tidur yang pulas, tenang, dan sangat panjang. Allah menyebutkan di dalam Al Qur’a bahwa Dia telah memenuhi semua faktor yang menyebabkan para pemuda itu dapat tidur dengan pulas dan tenang tanpa ada sesuatu pun yang menyakiti atau membahayakan mereka.

Faktor yang menyebabkan seperti itu adalah pendengaran. Allah telah menutup pendengaran mereka, atau mungkin Allah telah menciptakan penghalang sehingga tidak ada suara yang memasuki pendengaran mereka. Indra pendengaran merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia sehingga mereka bisa mengenali alam semesta dan menjalankan ibadah kepada Allah seraya bersyukur atas segala nikmat yang Dia anugerahkan kepada mereka.

Allah swt berfirman dalam surat al Mulk ayat 23, “Katakanlah, ‘Dialah yang menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati,’ (Tetapi) sungguh amat sedikit kalian bersyukur.” Kata al-sam’u dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 185 kali.