Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Beberapa jenis arus listrik akan dijelaskan di bawah ini:
Arus Listrik Satu Arah
Arus searah ini lebih sering dikenal dengan arus DC (Direct Current), atau arus langsung. Dikatakan arus langsung karena jalanya arus listrik dari positif menuju kearah negatif. Ada juga yang mengatakan kalau arus DC adalah arus rata, karena besarnya tegangan listrik selalu tetap dan berada diatas titik 0 (nol) Volt. Arus searah diberi lambang sama dengan ( = ).
Arus listrik searah diakai pada perangkat elektronika yang membutuhkan tegangan listrik yang stabil sepeti kalkulator, handphone, microchip, komputer, dan masih banyak lagi. Arus searah memiliki dua kutup yang pasti (tidak berubah-ubah seperti arus AC) sehingga dalam pemasanganya harus cermat dan tidak boleh terbalik karena akan merusak perangkat yang digunakan.
Arus searah dapat bersumber dari generator DC, Batu baterai, Accu, maupun pembangkit tegangan lain yang menghasilkan tegangan DC seperti panel surya. Dalam teknik elektronika Arus DC dikategorikan dalam teknik arus lemah dan arus AC masuk dalam kategori arus kuat. Karena pada umunya kita bermain dengan arus DC dengan tegangan dibawah 100 Volt, sedangkan tegangan AC umunya diatas 220 Volt bahkan hingga ribuan Volt
Arus AC (bolak balik)
Arus AC kependekan dari Alternating Current yang artinya arus bolak-balik. Arus AC memiliki dua polaritas yang berubah-ubah dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah dalam satuan waktu. Berdasarkan penggunaan jumlah phase-nya tegangan AC terdiri dari satu phase yaitu Phase, Neutral, dan Ground.
Contoh sumber tegangan AC adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan lainnya. Dan ini adalah contoh peralatan yang menggunakan sumber arus AC yaitu lampu penerangan, televisi, kulkas, pompa air, bor listrik, komputer, gergaji mesin, kipas angin, printer, amplifier, setrika, dan lain-lain.
Besar tegangan AC yang di berikan PLN adalah 220 – 240 Volt, frekuensi 60 Hz. Dan kita bisa menambahkan kapasitas arus listrik supaya menjadi lebih besar, tetapi harus mendapatkan izin dari PLN, jika tidak mendapatkan izin dari PLN berarti rumah/perusahaan kita mendapatkan listrik secara illegal.
Arus Diam (Statis)
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon).
Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena perbedaan muatannya. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.