Anatomi Sistem Absorpsi

Absorpsi zat-zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus yang panjangnya kurang lebih 6 mater dan diameter kurang lebih 2,5 cm mempunyai permukaan yang sangat luas kira-kira 200 m persegi. Hal itu dimungkinkan karena permukaan bagian yang sekilas tampaknya licin, di bawah mikroskop tampak berlipat-lipat. Tiap lipatan mempunyai ribuan jonjot-jonjot yang dinamakan vili.

Sebuah vili terdiri atas ratusan sel yang masing-masing mempunyai bulu yang sangat halus, dinamakan mikrovili atau brush border. Di dalam celah-celah antivili terdapat kripta-kripta atau lekuk-lekuk kecil berupa kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan getah-getah usus ke dalam saluran usus halus. Umur sel-sel vili sangat pendek, yaitu dua hingga lima hari.

Sistem Absorpsi

Vili secara terus-menerus dalam keadaan bergerak. Tiap vili dilapisi oleh lapisan otot yang sangat tipis. Tiap molekul zat gizi yang ukurannya cukup kecil untuk diserap terjerat di dalaam mikrovili dan diserap ke dalam sel. Sebagian zat gizi yang belum selesai dicerna, terlebih dahulu diselesaikan pencernaannya di dalam mikrovili dengan bantuan enzim-enzim.

Pada tiap vili terdapat pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh-pembuluh limfe/getah bening yang berasal dari sistem peredaran darah dan sistem limfe/getah bening yang merupakan sistem transportasi zat-zat gizi. Molekul zat gizi yang menembus sebuah sel vilus, dapat memasuki darah atau limfe untuk dibawa ke bagian-bagian tubuh.

Saluran cerna bekerja secara selektif. Bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh dipecah ke dalam bentuk-bentuk yang dapat diserap dan diangkut ke seluruh tubuh. Sebagian bahan yang tidak dapat digunakan dikeluarkan dari tubuh. Sel-sel vililah yang memilih dan mengatur penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Di dalam mikrovili terdapat beratus macam enzim dan pompa-pompa yang mencernakan zat gizi yang sesuai.

Sel-sel bagian tertentu dari saluran cerna mempunyai fungsi tertentu dalam absorpsi. Zat-zat gizi yang lebih awal berada dalam keadaan siap diserap dakan diabsorpsi pada bagian awal dari saluran cerna, sedangkan zat-zat gizi yang membutuhkan proses pencernaan yang lebih lama akan diabsorpsi di bagian lebih bawah. Zat-zat gizi yang larut air (termasuk hasil pencernaan lemak berbentuk emulsi) diabsorpsi langsung ke dalam peredaran darah melalui pembuluh darah rambut dan kapiler.

Lemak dalam bentuk lebih besar dan vitamin larut lemak tidak larut dalam air, sedangkan darah sebagian besar terdiri atas air. Sel-sel caluran cerna menyatukan produk hasil pencernaan lemak ini dan membentuk molekul-molekul yang lebih besar. Pada permukaan molekul-molekul ini ditempatkan protein-protein khusus sehingga membentuk kilomikron. Kilomikron masuk ke dalam sistem limfe dan melalui limfe memasuki aliran darah di dekat jantung.