Abu Bakar ash Shiddiq adalah Khalifah Yang Pertama

Abu Bakar adalah khalifah pertama setelah Nabi Muhammad saw wafat. Dia berpidato kepada umat islam, “Saudara-saudara, sekarang aku terpilih sebagai amir meskipun aku tidak lebih baik dari siapapun diantara kalian. Untuk itu, bantulah aku apabila berada di jalan yang lurus, dan perbaikilah aku apabila salah. Kebenaran adalah suatu kepercayaan; kesalahan adalah suatu pengkhianatan. Orang yang lemah diantara kalian akan menjadi kuat bersamaku sampai (Insya Allah) kebenarannya terbukti, dan orang yang kuat diantara kalian akan menjadi lemah bersamaku sampai (Insya Allah) kuambil apa yang menjadi haknya. Patuhlah kepadaku sebagaimana aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku tidak mematuhi-Nya dan Rasul-Nya, janganlah sekali-kali kalian patuh kepadaku.”

Abu Bakar berdiri tegak dalam menghadapi kekuatan-kekuatan yang mengacau setelah Rasulullah wafat. Beliau teguh memegang amanah yang diberikan Rasulullah.

Selama Rasulullah sakit, tentara berkekuatan 700 orang di bawah pimpinan Usamah bin Zaid berperang dengan pasukan Romawi. Tentara tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya dalam waktu 40 hari.

Abu Bakar Memberantas Para Nabi Palsu

Namun, setelah Rasulullah saw wafat, Abu Bakar menghadapi sejumlah nabi palsu di tiap tempat. Diantaranya ialah Aswad Asni, Talha bani Asad, Musailimah si pendusta, dan Sajah wanita asal Yaman. Di suatu daerah di Zhul Qassa, sang khalifah memberikan sebelas peta untuk menyamai komandannya dan menugaskan mereka di berbagai sektor.

Kelompok Musailimah merupakan kelompok terberat, dan baru selesai setelah Khalid bin Walid menggempur mereka. Musailimah terbunuh dan huru hara dapat dipadamkan. Thabrani berkata, “belum pernah umat islam bertempur sedahsyat dalam pertempuran ini.”

Sejumlah anggota suku mengimbau kepada para pemimpin islam di Madinah agar mereka dibebaskan dari membayar zakat. Sehingga Umar berkata kepada Abu Bakar, “oh khalifah Rasul, bersikap ramahlah kepada orang-orang ini dan perlakukanlah mereka dengan lemah lembut.”

Abu Bakar kemudian berkata, “anda begitu keras pada zaman jahiliyah, tapi sekarang anda begitu lemah. Wahyu Allah telah sempurna dan iman kita telah mencapai kesempurnaan. Sekarang anda ingin merusaknya pada saat aku masih hidup? Demi Allah, walau sehelai benang pun yang dikurangi dari zakat, aku akan berjuang mempertahankannya dengan semua kekuatan yang ada padaku.”

Updated: 03/03/2024 — 07:03