Abu Khayr ahli botani dan pertanian

Abu Khayr dikenal sebagai dokter tumbuh-tumbuhan dan banyak mengetahui masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pertanian. Riwayat hidupnya kurang dikenal, termasuk tanggal kelahirannya dan meninggalnya. Namun menurut Ibnu Al Awwam, ia hidup kira-kira pertengahan abad ke 12 M. Diperkirakan ia hidup di semasa dengan para dokter tumbuh-tumbuhan lainnya seperti Ibnu Wafid al Lakhmi, Ibnu Bassal, Ibnu Hajjaj al Isybili, dan lain sebagainya.

Abu Khayr yang nama lengkapnya Abu Khayr al Isybili Asy Syajjar, berasal dari Seville, Spanyol adalah penulis sebuah buku yang membahas masalah-masalah pertanian berjudul Al Filaha. Karangan ini masih tersimpan dalam Bibliotheque di Paris Perancis, juga dapat ditemukan di beberapa tempat, misalnya perpustakaan Masjid Zaitun di Tunisia dan di beberapa perpustakaan swasta di Afrika Utara.

Kandungan terpenting dari buku tersebut ialah:

  1. Pengetahuan umum tentang tumbuh-tumbuhan misalnya kapan ia tumbuh dengan baik, waktu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan kemudian menghasilkan buah, usia pepohonan tertentu, kerugian-kerugian yang disebabkan oleh cuaca, api, air, hewan-hewan dan lain sebagainya, kelakuan khusus pohon Zaitun, Pinus, Palma dan Kurma.
  2. Cara penanaman yang banyak dari pepohonan, rerumputan, pepadian, biji-bijian dan benih-benih tertentu. Pelapisan pembabatan atau pemangkasan dan sayur-sayuran, tumbuh-tumbuhan yang beraroma, tentang berbagai macam bunga tenteng rami dan kapas, pepaya dan gula tebu.
  3. Tentang dunia hewan misalnya burung merpati, lebah dan binatang buas, misalnya reptil, binatang-binatang pengerat dan serangga-serangga.
  4. Tentang tajarib al am misalnya tanda alamat astrologis dan meterorologis.

Dalam menyusun buku tersebut, Abu al Khayr banyk melakukan observasi di kebun, di halaman yang luas, maupun di hutan-hutan Al Jarafe (Asy Syaraf, sebuah daerah dalam kawasan Seville). Sebagai bahan rujukan ia menggunakan antara lain Kitab an Nabat karangan Abu Hanif ad Dinawari, Aristoteles, Anatolius, “Kastun” (Cassius Bassus Scholasticus), Philemo, lewat penyesuaian dari “Geoponia” serta melalui “Al Filahah an Nabatiyyah” karangan Ibnu Wasyiyya. Di atas semua itu, buku tersebut merupakan suatu karya empiris sains teknik. Namun, seperti halnya literatur agronomi pada umumnya, bukan berarti lalu terbebas dari segi-segi takhayul serta formula-formula dan deskripsi yang menyangkut hal-hal yang bersifat irasional.

Updated: 03/03/2024 — 23:03