Abu ‘Ubaidah adalah pejabat tinggi yang zuhud

Abu ‘Ubaidah merupakan panglima besar yang memimpin tentara islam paling banyak, paling menonjol keperwiraannya, serta paling besar kemenangannya. Begitu pula perannya sebagai wali negeri di wilayah Syria, yang semua kehendaknya berlaku dan perintahnya ditaati.

Pada suatu waktu, Umar bin Khaththab berkunjung ke Syria, kemudian beliau bertanya, “Mana saudara saya?’

“Siapa?” jawab mereka.

“Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, “ kata Umar.

Kemudian datanglah Abu ‘Ubaidah yang kemudian dipeluk oleh khalifah Umar. Lalu keduanya bersama-sama ke rumahnya. Maka dijumpai sendiri oleh Umar betapa tidak ada satu pun perabot rumah tangga di rumah itu, kecuali pedang, perisai, dan pelana tunggangannya.

Sambil tersenyum, Umar bertanya, “Kenapa tidak kau ambil untuk dirimu sebagaimana dilakukan oleh orang lain?”

Maka Abu ‘Ubaidah menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, keadaan seperti ini (tidak memiliki perabotan) menyebabkan hatiku lega dan sempat beristirahat.”

Abu ‘Ubaidah wafat ketika terjadi wabah penyakit tha’un di negeri Syam. Amirul Mukminin memohonkan rahmat bagi sahabatnya tersebut. kenangan-kenangan bersama sahabatnya teringat kembali. Orang kepercayaan umat ini wafat di atas bumi yang telah disucikannya dari keberhalaan Persia dan penindasan Romawi. Dan di daerah yang kini masuk wilayah negara Jordania, bermukim tulang kerangka suci sahabat Nabi Muhammad, yang dulunya bersemayam jiwa yang tenteran dan ruh pilihan.

Semoga Allah merahmati Abu ‘Ubaidah.

Updated: 03/03/2024 — 15:03