Anemia Gizi (Pengertian, Penyebab, dan Akibatnya)

Yang dimaksud dengan anemia adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau haemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai normal. Dan batasan nilai normalnya adalah sebagai berikut:

  1. Anak pra sekolah : 11 gram %
  2. Anak sekolah : 12 gram %
  3. Wanita dewasa : 12 gram %
  4. Wanita hamil : 11 gram %
  5. Ibu menyusui : 12 gram %
  6. Laki-laki dewasa : 13 gram %

Yang dinamai anemia gizi adalah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih rendah dari normal, akibat kekurangan satu macam atau lebih zat-zat besi yang diperlukan untuk pembentuka darah (misalnya zat besi, asam folat, vitamin B12). Untuk memastikan diagnosis anemia perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar Hb dan Ht.

[table “22” not found /]

Penyebab terjadinya anemia gizi antara lain ialah:

  1. Menu sehari-hari kurang mengandung zat besi.
  2. Penyerapan zat besi di dalam usus kurang baik (terganggu).
  3. Infeksi parasit atau yang lain.
  4. Kemampuan menampung zat besi menurun, atau kebutuhan zat besi meningkat.

Tubuh mendapatkan zat besi melalui makanan. Kandungan zat besi dalam makanan berbeda-beda, dimana yang paling tinggi kandungan zat besinya antara lain ialah daging, hati, ikan, telur, dan sayuran berwarna hijau tua. Sedangkan serelai dan umbi-umbian mempunyai kadar zat besi yang rendah, namun berhubung dimakan dalam porsi yang besar, maka zat besi yang masuk ke dalam tubuh juga cukup besar.

Penyerapan zat besi terjadi di dalam lambung dan usus bagian atas yang masih bernuansa asam. Banyaknya zat besi dalam makanan yang kita makan dapat dimanfaatkan oleh tubuh kita tergantung pada tingkat absorbsinya.

Tingkat absorbsi dipengaruhi oleh:

  1. Jenis makanan yang menjadi sumber zat besi, dimana tingkat absorbsi zat besi pada bahan makanan nabati lebih rendah (1 – 6%) bila dibanding dengan bahan makanan hewani(7 – 22%).
  2. Araf gizi seseorang, dimana makin tinggi kebutuhan akan zat besi, misalnya pada masa pertumbuhan, kehamilan, dan pada penderita anemia, makin besar tingkat absorbsinya.

Fungsi zat besi bagi tubuh

di dalam tubuh manusia, zat besi mempunyai fungsi yang berhubungan dengan pengangkutan, penyimpanan dan pemanfaatan oksigen, dan berada dalam bentuk haemoglobin, myoglobin, dan cytochrom.

Sebagian besar zat besi yang digunakan untuk pembentukan haemoglobin berasal dari pemanfaatan kembali hasil pemecahan sel darah merah, sedang kekurangannya diperoleh dari makanan yang dimakan.

Kebutuhan zat besi sehari-hari dimaksudkan sebagai pengganti yang dikeluarkan tubuh melalui kulit, keringat, tinja, air seni, dan rambut, yang besarnya sekitar 0,5 – 1,0 mg. Khusus pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, maupun wanita yang sedang menstruasi, kebutuhan zat besi meningkat. Demikian pula pada orang yang menderita malaria, infeksi cacing (terutama cacing tambang), maupun infeksi lain.

Keluhan dan gejala anemia gizi

Rasa lelah, lemah, nafsu makan hilang/berkurang, daya konsentrasi menurun, sakit kepala/pening, adalah merupakan gejala awal dari anemia, sedangkan pada kasus yang lebih parah terjadi sesak nafas, dan kemungkinan dapat terjadi gejala lemah jantung.

Akibat dari anemia gizi, yaitu:

  1. Pada wanita hamil, anemia gizi yang berat dapat memudahkan terkena infeksi, dapat menyebabkan perdarahan post partum, dan berdampak pada bayi yang dilahirkan, yaitu bayi lahir prematur atau dapat terjadi BBLR (bayi berat lahir rendah).
  2. Anemis berat pada ibu menyusui dapat menyebabkan malnutrisi pada bayi yang disusui, bila bayi tersebut tidak mendapat makanan tambahan yang mencukupi.
  3. Memudahkan seseorang tersernag penyakit infeksi, baik lokal maupun umum.
  4. Menurunkan produktivitas kerja.