Bagaimanakah tidur yang sesuai dengan ajaran islam dan Nabi Muhammad saw

Diriwayatkan dari al Barra ibn Azib r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: Jika kau mau tidur, berwudulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah diatas tubuh bagian kanan dan berdoalah, “Ya Allah, aku menyerahkan seluruh diriku kepada-Mu, dan kuserahkan pula seluruh urusanku kepada-Mu, dan kusandarkan diriku pada-Mu, dengan penuh rasa harap dan rasa takut kepada-Mu. Sungguh tidak ada tempat bersandar kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.” (Dengan begitu) Jika kau mati dalam tidurmu, kau berada dalam kesucian. Jadikanlah doa itu sebagai kalimat terakhir yang kamu ucapkan setiap malam.

Al Barra berkata, “(Bolehkah kubaca) Dan kepada Rasul-Mu?” Nabi saw menjawab, “Tidak, tetapi katakanlah, ‘Dan Nabi-Mu yang Engkau utus.’”

Diriwayatkan dari Qais ibn Tukhfah al Ghifari r.a. dari ayahnya bahwa ia itur di mesjid dengan posisi telungkup. Ketika Nabi saw melihatnya, beliau menjungkit perutnya dengan kakinya dan berkata, “Mengapa kau tidur dengan posisi seperti itu? Sungguh, posisi tidur seperti itu dibenci oleh Allah, atau dalam riwayat lain dimurkai oleh Allah.”

Dan diriwayatkan dari Abu Dzar r.a bahwa Nabi saw melihatnya sedang tidur dengan posisi telungkup. Beliau membangunkannya dengan kakinya dan berkata, “Hai belalang, sesungguhnya seperti inilah (posisi) tidur ahli neraka.”

Dari berbagai dalil diatas, kita harus bisa mengambil hikmah dan pelajaran tentang posisi tidur yang bagus dan sesuai dengan syariat islam.