Cara Menaksir Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi seseorang sehari ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-komponen sebagai berikut:

  1. Angka metabolisme basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat)
  2. Aktifitas fisik
  3. Pengaruh dinamik khusus makanan (SDA)

Ketiga komponen ini berbeda untuk tiap orang menurut umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat kesehatan, dan faktor lain. guna menaksir nilai AMB cukup digunakan indeks berat badan sebagai peubah yang berpengaruh. Banyak percobaan yang menunjukkan bahwa peubah ukuran tubuh dan tinggi badan tidak memberikan perbedaan yang nyata.

Guna menaksir kebutuhan energi untuk aktifitas fisik, biasanya tidak digunakan nilai enegi tiap kegiatan, karena terlalu memakan waktu dan kurang praktis. Untuk menaksir kebutuhan energi suatu penduduk, aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya, yaitu berat, sedang dan ringan.

Angka kecukupan energi bagi bayi, anak dan remaja

Penggunaan energi di luar AMB bagi bayi dan anak selain untuk pertumbuhan adalah untuk bermain dan sebagainya. pada usia remaja (10-18 tahun), terjadi proses pertumbuhan jasmani yang pesat serta perubahan bentuk dan susunan jaringan tubuh, di samping aktivitas fisik yang tinggi. Besar kecilnya angka kecukupan energi sangat dipengaruhi oleh lama serta intensitas kegiatan jasmani tersebut.

Tambahan energi untuk kehamilan dan laktasi

Selama hamil, perempuan memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan jaringan tambahan lainnya. tambahan yang diperlukan adalah 300 kkal/hari. Pada saat laktasi, seorang ibu memerlukan tambahan energi untuk memproduksi ASI, untuk energi yang tersimpan di dalam ASI sendiri. Dalam keadaan normal, pada periode 6 bulan pertama laktasi diharapkan seluruh atau sekurang-kurangnya 80% kebutuhan energi bayi dapat disediaka dari ASI.

Di samping itu, ibu juga perlu memelihara kesehatannya sesudah melahirkan. Tambahan keperluan energi ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah sebanyak 300 kkal/hari. Pada 6 bulan kedua, bayi sudah mendapat makanan tambahan di samping tetap mendapat ASI. Tambahan keperluan energi ibu adalah sebanyak 550 kkal/hari. Untuk tahun kedua, bila anak masih mendapat ASI, dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.