Cara Diet Tepat Untuk mengatasi Penyakit Ginjal

Salah satu fungsi azasi ginjal ialah mengekskresikan hasil-hasil pemecahan protein, maka jumlah protein dalam makanan harus dibatasi. Dalam keadaan ini dapat diterapkan diet yang memberikan 20 gram protein dengan nilai biologis tinggi dan mengandung semua asam amino esensial.

Protein dengan nilai biologis tinggi terdapat dalam telur, susu, daging, serta ikan, dan semua jenis makanan ini harus memasok seluruh protein dalam diet.

Makanan yang kaya akan protein nabati seperti tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, roti biasanya tidak diberikan dalam diet rendah protein yang ketat karena protein nabati relatif berisikan asam-asam amino non esensial. Sedangkan makanan pokok seperti nasi, ketela, ubi dan kentang mengandung protein nabati yang sedikit sehingga masih diperbolehkan.

Diet rendah protein harus memberikan nilai kalori yang cukup. Kalau tidak, tubuh akan menggunakan protein jaringan untuk memenujhi kebutuhan kalorinya. Apabila pada mulanya terdapat defisit cairan,  keadaan defisit ini harus dibuat seimbang. Selanjutnya, jumlah cairan yang diperbolehkan harus sama dengan 400 hingga 700 ml plus jumlah air dalam urine, faeses atau vomitus yang dikeluarkan sehari sebelumnya.

 

Hal yang sama juga berlaku pada kandungan natrium dan kalium dalam makanan; defisit yang terjadi sebelumnya harus dibuat seimbang dahulu; kehilangan elektrolit yang terjadi sehari sebelumnya harus diganti dengan jumlah elektrolit yang sama. Masukan elektrolit dikurangi hingga takaran minimal kalau terjadi anuria. Diet di atas dalam banyak segi serupa dengan diet Giordano Giovanetti yang digunakan untuk pasien gagal ginjal kronis.

Ginjal

Jika kita memberikan larutan Hycal dan susu kepada pasien, minuman ini harus diperhitungkan sebagai bagian dari jumlah cairan yagn diperbolehkan dalam sehari, dan kalau kita hendak mengikuti diet ini untuk pasien gagal ginjal akut, beberapa tindakan perlu dilakukan, seperti pemberian Hycal tanpa dilarutkan, Hycal tidak diberikan sama sekali,  atau pengurangan jumlah susu yang diperbolehkan dan pemberian protein dalam bentuk lain dengan jumlah yang setara.

Sebagai contoh, ½ butir telur ayam negeri mempunyai kandungan protein yang kurang lebih setara dengan 100 ml susu sapi. Masukan kalium dapat diatur dengan mempelajari kandungan kalium pada berbagai jenis makanan.

Apabila jumlah natrium harus dibatasi, makanan harus dimasak tanpa penambahan garam dan juga makanan yang disajikan tidak boleh dibubuhi garam. Makanan yang asin jelas harus dihindari. Pemakaian bahan pengganti garam hanya diperbolehkan dengan seizin dokter karena bahan tersebut mengandung kalium dalam jumlah yang tinggi.

Untuk pasien gagal ginjal yang keadaannya tidak dapat dipertahankan dengan diet saja, diperlukan tindakan dialisis. Pada pasien yang menjalani dialisis dapat diterapkan diet yang lebih bebas.

Diuresis

Selama terjadi diuresis, natrium, dan cairan yang hilang harus diganti. Biasanya mineral ini diberikan per oral dalam bentuk garam. Sebagian cairan dapat diberikan dalam bentuk sari buah yang mempunyai kandungan kalium yang tinggi.