Inilah fakta ilmiah tentang lalat dan menurut hadits Nabi Muhammad

Lalat adalah jenis serangga dari ordo Diptera (berasal dari bahasa Yunani di berati dua dan ptera berarti sayap). Perbedaan yang paling jelas antara lalat dan ordo serangga lainnya adalah lalat memiliki sepasang sayap terbang dan sepasang halter, yang berasal dari sayap belakang, pada metatoraks (kecuali beberapa spesies lalat yang tidak dapat terbang).

Satu-satunya ordo serangga lain yang memiliki dua sayap yang benar-benar berfungsi dan memiliki halter adalah Strepsiptera. Tetapi, berbeda dengan lalat, halter Strepsitera berada di mesotoraks dan sayap di metatoraks.

Ketika lalat hinggap diatas barang yang penuh dengan penyakit, sebagian kuman tersebut menempel di bagian tubuhnya dan sebagiannya dimakan. Kuman yang dimakan itulah yang di dalam tubuh lalat membentuk suatu antibody terhadap kuman berupa senyawa, yang di dalam ilmu kedokteran disebut antibacterial), dan antibacterial ini membunuh banyak kuman-kuman penyakit dan memusnahkannya selama antibacterial masih eksis. Dengan begitu, lalat tidak akan pernah berpengaruh terhadap tubuh manusia.

Di dalam hadis disebutkan bahwa pada salah satu sayapnya terdapat obat. Dan, secara medis memang benar demikian. Sebab, lalat memojokkan bakteri sampai ke ujungnya. Dengan demikian, apabila ada lalat yang jatuh ke dalam minuman atau makanan, lalat akan melepaskan kuman yang menempel di tubuhnya pada minuman tersebut, sebab kuman tersebut berada di bagian tubuhnya yang terdekat.

Lalat

Dan yang pertama kali melindungi dari kuman ini adalah antibacterial yang dibawa lalat di dalam perutnya yang dekat dengan salah satu sayapnya. Apabila ada penyakit, maka obat penawarnya adalah pada bagian terdekat penyakit itu (yaitu di bagian sayap lainnya). Oleh karena itu, cukuplah kiranya untuk membunuh kuman itu dengan cara mencelupkan lalat tersebut (ke dalam minuman), kemudian membuangnya (lalatnya).

Pada lalat terdapat kekhususan pada salah satu sayapnya yang sekaligus menjadi obat atau penawar terhadap bakteri yang berada pada sayap lainnya. Maka dari itu, apabila keseluruhan tubuh lalat dimasukkan ke dalam air, maka dengan sendirinya bakteri yang ada padanya akan mati, dan penyebaran bakteri penyebab berbagai penyakit pun tidka sampai berfungsi di dalam tubuh manusia.

Lalat itu memiliki tempat produksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan bakter yofaj, yaitu tempat tumbuhnya bakteri. Tempat inilah yang menjadi wadah tumbuhnya bakteri pembunuh (racun) dan bakteri penyembuh (penawar) yang ukurannya 20:25 milimikron. Karena itu, jika dilihat dari perbandingan antara bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh, maka bakteri penyembuh dengan mudah untuk memusnahkan bakteri oembunuh. Jadi, kita harus memasukkan semua tubuh seekor lalat saat mengenaik makanan atau minuman, agar zat penawar bakteri itu keluar untuk menghalau bakteri.