Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka metabolisme basal

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka metabolisme basal adalah ukuran tubuh, komposisi tubuh, umur, suhu tubuh, sekresi kelenjar endokrin, kehamilan, status gizi, suhu lingkungan.

Ukuran tubuh

Ukuran tubuh merupakan perubah utama dalam menentukan pengeluaran energi seseorang yang memberi sumbanan lebih dari separuh AMB. Tubuh yang besar mempunyai AMB lebih tinggi daripada tubuh yang kecil. Perbedaan berat sebanyak 10 kg pada orang dewasa laki-laki atau perempuan menyebabkan perbedaan AMB sebanyak kurang lebih 120 kkal sehari.

Komposisi tubuh

Semua jaringan tubuh aktif secara metabolik, ada jaringan yang dipecah dan diganti dan melakukan fungsi-fungsi vital. Namun, kecepatannya berbeda-beda. Otot, organ tubuh, dan kelenjar secara metabolik lebih aktif daripada lemak dan tulang.

Kebutuhan energi secara relatif (per kg berat badan) lebih tinggi bila tubuh secara proporsional lebih banyak mengandung otot daripada lemak atau tulang. AMB sering diucapkann dalam kg massa tubuh tanpa lemak, dinamakan juga berat badan biologik atau ukuran metabolik tubuh. Berat badan biologik ini adalah berat badan (BB) pangkat ¾ (BB3/4).

Berat badan dalam kg dan ukuran metabolik tubuh

[table “50” not found /]

Kebutuhan metabolisme basal adalah 70 x BB3/4. Untuk sebagian besar berat badan nilainya adalah 1,3 kkal/kg berat badan tanpa lemak/jam.

Jenis kelamin

Laki-laki dan perempun dengan umur, tinggi badan, dan berat badan yang sama mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan mempunyai lebih banyak jaringan lemak dan lebih sedikit otot daripada laki-laki. AMB perempuan lebih rendah 5% daripada laki-laki.

Umur

AMB lebih tinggi pada usia muda daripada usia tua. Pada usia muda tubuh lebih banyak mengandung jaringan tanpa lemak atau otot. AMB tinggi waktu lahir dan meningkat hingga umur 2 tahun, menurun secara berangsur untuk meningkat lagi pada waktu remaja. Semakin tua tubuh semakin lebih banyak mengandung jaringan lemak, sehingga AMB menurun. AMB turun sebesar kurang lebih 2% tiap 10 tahun sesudah umur 30 tahun.

Tidur

Selama tidur, otot-otot tubuh dan emosi mengalami relaksasi. Ini akan menurunkan AMB sebanyak kurang lebih 10%.

Suhu tubuh

Suhu bertindak sebagai katalisator terhadap sebagian besar reaksi kimia. Oleh karena itu, AMB meningkat dengan peningkatan suhu tubuh. Tiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1oC, meningkatkan AMB sebesar 1,3 %. Seseorang yang demam membutuhkan energi yang lebih besar.

Suhu lingkungan/iklim

Iklim berpengaruh terhadap AMB karena kebutuhan tubuh akan energi untuk mempertahankan tubuh. AMB terendah diperoleh pada suhu lingkungan 26oC. Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi AMB akan meningkat.

Sekresi kelenjar endokrin

Sekresi kelenjar-kelenjar tiroid dan adrenal meningkatkan AMB. Kekurangan sekresi kelenjar tiroid berupa hormon tiroksin (hipotiroidisme) menurunkan AMB. Sebaliknya, kebanyakan tiroksin (hipertiroidisme) meningkatkan AMB. Sekresi kelenjar adrenalin berupa epinefrin atau adrenalin terjadi sebagai akibat stimuli emosional yang berlebihan misalnya terjadi waktu marah, ketakutan atau di bawah tekanan (stres). Akibatnya, AMB akan meningkat.

Kehamilan

Selama kehamilan terjadi kenaikan aktivitas metabolik pada jaringan ibu dan tambahan aktivitas metabolik karena janin dan plasenta. Semakin lanjut kehamilan, semakin tinggi AMB. Selama trimester terakhir kehamilan kenaikan AMB adalah 20% di atas normal.

Status Gizi

Keadaan gizi kurang, menurunkan AMB sampai 20%. Ini merupakan upaya tubuh untuk beradaptasi mempertahankan berat badan pada konsumsi makanan di bawah kebutuhan, sebagaimana terjadi di daerah yang konsumsi energinya rata-rata rendah. Kondisi energi rendah menurunkan AMB sebesar 10%-20%.