Faktor yang berkontribusi pada Polusi Udara dalam ruang

Polusi udara yang terjadi saat ini sudah berada dalam kondisi mengkhawatirkan, apalagi yang terjadi di kota-kota besar.

Polusi udara

Polusi udara adalah suatu keadaan dimana udara mengandung bahan kimia, partikel, atau bahan biologis lainnya yang menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan pada manusia atau organisme hidup lainnya, atau menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam atau lingkungan binaan, ke atmosfer.

Kualitas udara dalam ruangan

Kualitas udara dalam ruangan (Indoor Air Quality) mengacu kepada kualitas udara di dalam dan di sekitar ruangan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni ruangan. Kualitas   udara   merupakan   suatu   faktor   penting   yang mempengaruhi kesehatan manusia.

Polusi Udara dalam Ruangan

Polusi udara dalam ruangan mengacu pada kontaminasi polutan kimiawi, biologis dan fisik yang terjadi dalam ruangan. Di negara berkembang sumber utama polusi udara dalam ruangan adalah asap biomassa, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, formaldehida dan hidrokarbon aromatik polisiklik.

Berdasarkan sumbernya, polusi udara dalam ruang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu:

  1. Polusi dalam ruangan (bahan-nahan sintesis dan beberapa bahan alamiah yang digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti karpet, busa, pelapis dinding, furniture, dan lain-lain).
  2. Pembakaran bahan bakar (pembakaran bahan bakar dalam rumah yang digunakan untuk memasak dan pemanas ruangan menghasilkan nitrogen oksida, karbon monoksida, sukfur dioksida, hidrokarbon, partikulat).
  3. Gas-gas toksik yang terlepas ke dalam ruangan yang berasal dari dalam tanah (radon).
  4. Produk konsumsi, seperti pengkilap perabot, perekat, kosmetik, pestisida/insektisida.
  5. Asap tembakau.
  6. Mikroorganisme

5 sumber penyebab pencemaran di dalam ruangan yaitu :

  • Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan.
  • Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak didekat gedung.
  • Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehide, lem, asbes, fiberglass, dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut.
  • Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa, dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya.
  • Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi