Inilah 4 Fungsi Kalsium untuk tubuh

Kalsium memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi tubuh, diantaranya adalah:

Kalsium berfungsi untuk mengatur pembekuan darah

Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisis perubahan protrombin, bagian darah normal, menjadi trombin. Trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah.

Kalsium berfungsi sebagai reaksi-reaksi biologik

Kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologik, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin, yaitu bahan yang diperlukan dalam memindahkan (transmisi) suatu rangsangan dari suatu serabut saraf ke serabut saraf lain. kalsium yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi-reaksi ini diambil dari persediaan kalsium dalam tubuh.

Kalsium berfungsi untuk kontraksi otot

Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.

Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transpor membran sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion melalui membran organel sel.

Pengendalian kalsium dalam darah

Kalsium di dalam serum berada dalam tiga bentuk yaitu bentuk ion bebas (50%), bentuk anion-kompleks terikat dengan fosfat, bikarbonat atau sitrat (5%), dan bentuk terikat dengan protein terutama dengan albumin atau globulin (45%).

Jumlah kalsium di dalam serum dijaga agar berada pada konsentrasi 9-10,4 mg/dl. Yang mengatur konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh ini adalah hormon-hormon paratiroid?PTH dan tirokalsitonin dari kelenjar tiroid serta vitamin D. hormon paratiroid dan vitamin D meningkatkan kalsium darah dengan cara sebagai berikut:

  1. Vitamin D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna.
  2. Vitamin D dan hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.
  3. Vitamin D dan hormon paratiroid menunjang reabsorpsi kalsium di dalam ginjal.

Pengaruh kalsitonin diduga terjadi dengan cara merangsang pengendapan kalsium pada tulang. Hal ini terutama terjadi dalam keadaan stres, seperti pada masa pertumbuhan dan kehamilan.

Dalam hal ini kalsitonin menurunkan kalsium darah. Bila darah kalsium terlalu tinggi, kelenjar tiroid mengeluarkan kalsitonin. Sebaliknya bila darah kalsium terlalu rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid.

Sistem pengendalian kalsium ini akan menjaga kalsium darah dalam keadaan normal. Bila terjadi kegagalan dalam sistem pengendalian, kalsium darah akan berubah. Bila kalsium darah lebih tinggi dari normal akan terjadi kekakuan otot. Sebaliknya, bila kalsium darah lebih rendah dari normal, akan terjadi kejang otot. Kegagalan sistem kendali ini tidak disebabkan kekuranga atau kelebihan kalsium dari makanan, akan tetapi oleh kekurangan vitamin D atau gangguan sekresi hormon-hormon yang berperan.