Sebutkan 4 Fungsi Kulit

Kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Kulit sebagai organ pengatur panas

Suhu tubuh seorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medula oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36 derajat celcius sampai 37.5 derajat. Suhu kulit sedikit lebih rendah.

Persarafan vaso-motorik mengandalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi dan vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol memekar, kulit menjadi lebih panas, dan kelebihan panas cepat terpancar dan hilang, dan juga hilang karena kelenjar keringat bertambah aktif dan karena itu terjadi penguapan cairan dari permukaan tubuh. Pada vaso-konstriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat hampir dihentikan dan hilangnya panas dibatasi. Dengan pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan tubuh.

 

Kulit ialah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui feses dan urine.

Panas dilepas oleh kulit dengan berbagai cara:

  • Dengan penguapan. Jumlah keringat yang dibuang tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
  • Dengan pemancaran, panas dilepas pada udara sekitarnya.
  • Dengan konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian.
  • Dengan konveksi (pengaliran) karena mengalirnya udara yang telah panas, maka udara yang menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.

Inilah faktor-faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang terlampau panas, baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh kulit dengan cara mengipas, mengusap badan, atau merendam dalam air dingin.

Keringat ialah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi hilang kira-kira 500 ccm setiap hari. Banyaknya keringat berkisar dari 0 sampai 2.000 ccm setiap hari, tergantung dari kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.

Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin dan lebih ada yang panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering; tetapi kelembaban dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.

Kulit sebagai indra peraba

Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit, berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.

Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang yang memngkinkan seorang menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam, misalnya pada otot dan sendi.

Kulit sebagai tempat penyimpanan

Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air; jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

Beberapa kemampuan melindungi dari kulit

Kulit ialah relatif tak tertembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringa dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur di bawahnya dan karena menutupi ujung akhir saraf sensorik di dalam dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit.

Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dari dermis yang sekarang terbuka itu, menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah.