Inilah gangguan akibat kekurangan iodium

Gondok atau goiter adalah istilah yang menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid, tanpa memperhatikan fungsi ataupun histologinya.

Pembesaran kelenjar gondok dapat dibedakan menurut fungsi dan morfologinya. Secara fungsional ada dua macam, yaitu toxic dan non toxic, sedangkan secara morfologi dibedakan menjadi diffuse nodular atau adenomatous.

Istilah gondok endemik adalah konsep kesehatan masyarakat dan bukan merupakan penyakit dalam arti yang sebenarnya.

Bila prevalansi gondok di dalam masyarakat melebihi 10%, maka daerah tersebut merupakan daerah gondok endemik. Penyebab terpenting dari gondok adalah rendahnya masukan zat iodium melalui makanan atau minuman, yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Di samping kekurangan iodium, masih ada faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya gondok endemik di suatu daerah.

Beberapa jenis bahan makanan diperkirakan mempunyai sifat goitrogenik, antara lain kol, jembak, kedelai mentah, dan singkong yang belum dimasak. Zat goitrogenik ini menghambat penangkapan iodium oleh sel kelenjar gondok, atau mengganggu proses iodisasi hormon thyroxin.

Faktor lingkungan dan keturunan dapat juga membantu timbulnya gondok endemik. Tetapi sebelum kekurangan iodium sebagai penyebab utama dapat disingkirkan, faktor lain yang mungkin berpengaruh dapat diabaikan.

Pembesara kelenjar gondok adalah perubahan fisik pertama yang tampak pada kekurangan iodium. Kekurangan yang lebih parah akan mengakibatkan terjadinya perubahan biokimia dalam darah dan gangguan pertumbuhan pada anak.’

Untuk mempertahankan fungsi kelenjar thyroid pada tingkat normal, dibutuhkan iodium antara 100 – 200 mikrogram per hari. Bila masukan iodium per hari kurang dari 25 mikrogram, ibu yang hamil akan melahirkan bayi dengan kelainan pada susunan saraf pusat, yaitu bisu tuli dan kelambatan perkembangan mental. Hal ini merupakan gejala-gejala kretinisme.

Sindroma kretin endemik mempunyai dua komponen utama, yaitu adanya kerusakan pada susunan saraf pusat (berupa retardasi mental, gangguan pendengaran tipe perseptif, retardasi neuromotorik, dan kerusakan batang otak) dan adanya hipotiroidi.

Menurut ukurannya, pembesaran kelenjar gondok dibagi dalam beberapa tingkatan. Cara penentuan besarnya gondok lazimnya dilakukan dengan perabaan dan pengamatan. Menurut para ahli, pembesaran kelenjar tiroid tersebut disebut sebagai gondok bila lobus lateralis mempunyai volume lebih besar dari phalanx terakhir ibu jari orang dewasa.

Klasifikasi Goncok

Klasifikasi gondok menurut PAHO Scientific Group adalah sebagai berikut:

Group OA                    : tak ada gondok.

Group OB                    : pembesaran dapat diraba (kelenjar tiroid membesar 2 – 4 kali ukuran normal), tetapi tidak terlihat pada posisi kepala tengadah sepenuhnya.

Group I                        : pembesaran dapat dipalpasi, terlihat pada posisi kepala tengadah sepenuhnya.

Group II                       : pembesaran terlihat pada posisi kepala normal.

Group III                      : pembesaran sudah terlihat dari jauh.

Bila ada keragu-raguan antara dua stadium, maka dipakai grade yang terendah.

Penderita gondok biasanya tersebar di daerah pegunungan atau dataran tinggi, dan daerah terpencil dimana kadar iodium dalam tanah dan air rendah.