Inilah hikmah puasa sunnah enam hari di bulan syawal

Puasa memungkinkan perangkat pencernaan dan penyerapan, digesti dan sekresi, untuk menjalankan fungsinya secara lbih baik. Itu dilakukan setelah makanan dan minuman memesuki tubuh melalui saluran pencernaan.

Puasa juga memberi masa istirahat terhadap sistem pencernaan karena tubuh tidak dimasuki makanan dan minuman selama beberapa waktu,kurang lebih selama 9 sampai 11 jam. Perangkat sekresi dan juga perangkat motorik pada lambung beristirahat selama waktu itu, terbebas dari tugas rutinnya.

Puasa merupakan satu-satunya cara paling efektif untuk membersihkan toksin yang mengendap dalam tubuh.puasa selama seminggu akan membersihkan saluran pencernaan dari berbagai macam bakteri dan mikroba serta zat beracun yang membahayakan kesehatan.

Pembersihan terus berlangsung untuk mengeluarkan zat-zat yang berlebih serta racun yang terdapat pada kelenjar air liur, lambung, usus besar dan usus halus, pankreas, saluran kemih, kelenjar keringat, dan lain-lain. Puasa juga akan mengurangi getah lambung dan tingkat keasamannya.

Puasa itu akan menghancurkan endapan materi beracun yang berbahaya seperti asam urea, fosfat amonial, dan mangan di dalam darah serta berbagai materi lain yang merusak persendian, ginjal, dan saluran kencing.

Puasa akan melindungi tubuh dari serangan encok. Puasa satu sari akan membersihkan tubuh dari berbagai zat atau materi berlebih serta racun yang mengendap dalam tubuh selama sepuluh hari. Dengan kata lain, manusia membutuhkan puasa sebanyak 36 hari selama satu tahun.

Disinilah kita hikmah dari dianjurkannya puasa enam hari pada bulan syawal. Dengan begitu, proses pembersihan tubuh dari berbagai zat berbahaya menjadi sempurna.

Imam Muslim meriwayatkan hadist dari Abu Ayyub al Anshari bahwa Nabi saw bersabda, “Siapa saja berpuasa selama ramadhan kemudian berpuasa enam hari pada bulan syawal maka seakan-akan ia berpuasa selama setahun penuh.”

Puasa memberikan kekuatan pada tubuh serta kemampuan khusus untuk menjalankan pencernaan, yang kemudian menyimpan cadangan energinya untuk kebutuhan lain yang lebih penting, misalnya untuk menyembuhkan luka dan penyakit. Puasa juga dapat menyegarkan pikiran, melancarkan sistem pencernaan, menajamkan pikiran.