Hubungan antara Zat adiktif dengan insomnia

Zat-zat adiktif yang terdapat dalam berbagai jenis minuman, makanan, atau obat-obatan sangat berbahaya bagi kesehatan. Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat ayng pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang. Islam melarang penyalahgunaan zat adiktif, seperti narkotika, heroin, ganja, sabu-sabu, dan lain sebagainya, karena hal ini termasuk analogi (qiyas) dari minuman yang memabukkan.

Berbagai zat adiktif akan menyebabkan pengaruh buruk yang banyak, diantaranya adalah menyebabkan insomnia. Narkoba dan zat-zat adiktif lainnya yang mampu merangsang tubuh dalam waktu seketika dapat membuat penggunanya menderita insomsia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Insomnia yang dikenal dengan gangguan sulit tidur bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.

Biasanya, ketika insomnia sudah menimpa seseorang akibat mengonsumsi zat-zat adiktif, seperti narkoba dan heroin, ia sulit menyatukan pikiran hingga terlelap dalam tidur yang sempurna. Meskipun mata sudah dipejamkan, pikirannya tetap menjalar kemana-mana. Selain itu, biasanya orang yang menderita insomnia juga bisa tertidur, namun dalam jangka waktu yang singkat. Stelah itu, ia terbangun kembali karena pikirannya tidak tenang alias gelisah.

Orang yang menderita insomnia akan mengakibatkan produktivitas dan kesehatannya menurun. Jadi, insomnia itu tidak hanya menguras stamina pada siang hari, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek fisik dan psikis seseorang. Kesulitan tidur (insomnia) juga bisa berdampak terhadap meningkatnya risiko stroke yang mengakibatkan kematian.