Ibnu Al Haitham (ahli fisika)

Ibnu Al Haitham memiliki nama latin Al Hazen, Avennathan, atau Avenatan. Nama lengkapnya Abu Hasan ibnu al Haitham al Basri al Misri. Lahir di Basrah, Irak pada tahun 354 H/965 M. Beliau adalah salah seorang ahli matematika ulung, ahli fisika ternama, terbaik dan disegani sejak abad ke 11 M. Pendidikannnya selain di Basrah juga pergi ke Mesir dan bekerja di bawah pemerintahan khalifah Al Hakim (996-1020 M) dari daulah Fatimiyah. Diapun mengunjungi Spanyol untuk melengkapi karya ilmiahnya.

Hasil karyanya sekitar 100 judul disusun dengan cermat oleh Abi Ushaybiah, kebanyakan membahas matematika, fisika, medis, serta astronomi. Sebagai seorang ilmuwan, namanya diabadaikan oleh George Sarton dan Dr. Donald yang menyebut sebagai The Greatest Student of Optics of All Times (ilmuwan terbesar di bidang optik sepanjang jaman). Ia banyak sekali melakukan riset di bidang fisiologi optik dan geometri.

Studi dan eksperimennya di bidang optik dalam laboratorium optik yang dibangunnya berhasil menemukan rumus-rumus ilmu cahaya (optik) dan geometri. Teori yang dikemukakannya kemudian berhasil membawa dunia kepada pengetahuan tentang kaca pembesar. Sampai sekarang karyanya diterjemahkan di Eropa dan sekitarnya.

Karya utamanya tentang optik dalam bahasa Arab telah hilang tetapi terjemahannya dalam bahasa Latin masih ditemukan. Ibnu Haitham mengoreki konsep Ptolemeus dan Euclides tentang penglihatan. Menurut kedua ilmuwan Yunani itu mata mengirimkan berkas cahaya visual ke obyek penglihatan sehingga sebuah benda dapat terlihat. Sebaliknya menurut Ibnu Haitham, retina lah pusat penglihatan dan benda bisa terlihat karena memantulkan cahaya atau sinar ke mata. Kesan yang ditimbulkan cahaya pada retina dibawa ke otak melalui saraf-saraf optik.

Dalam karyanya Mizanul Hikmah, Ibnu Haitham banyak mengurai tentang masalah atmosfer, terutama berkaitan dengan hubungan ketinggian atmosfer dengan meningkatnya kepadatan udara. Secara eksperimental ia berhasil menguji berat benda meningkat dalam proporsinya pada kepadatan atmosfer yang bertambah.

Ia juga membicarakan masalah yang berhubungan dengan pusat daya tarik bumi, jauh sebelum Newton membahas masalah gravitasi. Ibnu Haitham membahas gravitasi dan menggunakannya untuk penyelidikan keseimbangan dan alat-alat timbangan.

Updated: 03/03/2024 — 23:03