Cara Identifikasi Kesehatan Pencernaan Melalui Berat Feses

Makanan yang rendah serat menghasilkan feses yang keras dan kering yang susah dikeluarkan dan membutuhkan peningkatan tekanan saluran cerna yang luar biasa untuk mengeluarkannya. Makanan tinggi serat cenderung meningkatkan berat feses, menurunkan waktu transit di dalam saluran cerna dan dapat mengontrol metabolisme glukosa dan lipida. Jenis dan jumlah serat makanan menentukan pengaruh ini.

Serat larut air mudah difermentasi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan bakteri kolon menyebabkan bertambahnya berat feses. Gas yang terbentuk selama fermentasi membantu gerakan sisa makanan melalui kolon. Serat tidak larut air, terutama lignin yang terdapat dalam dedak gandum pada umumnya tidak mengalami proses fermentasi. Serat ini paling banyak mengalami peningkatan berat karena lebih banyak menyerap air, sehingga mempunyai pengaruh laksatif paling besar.

Feses yang sedikit dan keras dihubungkan dengan obscipasi atau sukar ke belakang. Tekanan yang diperlukan untuk mendesak feses keluar akan menimbulkan kantung-kanung kecil pada dinding usus besar yang dinamakan divertikula. Bila kantung-kantung ini terisi oleh sisa-sisa makanan, kuman-kuman dapat mengubahnya menjadi asam dan gas yang kemudian dapat menimbulkan infeksi pada kantung-kantung tersebut. ini dinamakan divertikulitis.