Jelaskan Indra Penglihatan Pada Manusia (Mata)

Saraf optikus atau urat saraf kranial kedua adalah saraf sensorik untuk penglihatan. Saraf ini timbul dari sel-sel ganglion dalam retina yang bergabung untuk membentuk saraf optikus. Saraf ini bergerak ke belakang secara medial dan melintasi knalis optikus, memasuki rongga kranium lantas kemudian menuju khiasma optikum. Saraf penglihatan memiliki tiga pembungkus yang serupa dengan yang ada pada meningen otak. Lapisan luarnya kuat dan fibrus serta bergabung dengan sklera, lapisan tengah halus seperti arakhnoid, sementara lapisan dalam adalah vakuler (mengandung banyak pembuluh darah).

Pada saat serabut-serabut itu mencapai khiasma optikum, maka separuh dari serabut-serabut itu akan menuju ke traktus optikus sisi seberangnya, sementara separuhnya lagi menuju traktus optikus sisi yang sama.

Dengan perantaraan serabut-serabut ini, maka setiap serabut nervus optikus dihubungkan dengan kedua sisi otak. Pusat visuil terletak pada kortex lobus oksipitalis otak. Bola mata adalah organ penglihat. Bola mata terletak dalam tulang orbita, serta dilindungi oleh sejumlah struktur seperti kelopak mata, alis, konkonjunktiva dan alat-alat lakrimal.

Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma, memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar, mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan sinyal-sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari otak.

Mata dengan daya resolusinya memiliki sepuluh bentuk yang berbeda secara fundamental, dan 96% dari spesies hewan memiliki sistem optik yang kompleks. Mata kompleks ini mampu membentuk gambar, seperti pada moluska, kordata, dan artropoda.

“Mata” yang paling sederhana, seperti pada mikroorganisme, tidak melakukan apa-apa, namun dapat mendeteksi apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap, yang cukup untuk pengiringarusan ritme sirkadian. Dari mata yang lebih kompleks, sel ganglion fotosensitif retina mengirim sinyal sepanjang saluran retinohipotalamik menuju inti suprakiasmatik untuk efek penyesuaian sirkadian dan menuju daerah pratektal untuk mengontrol refleks sinar pupilar.