Inilah Jenis tidur yang ada dalam Al Quran

Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat al Baqarah ayat 255: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Ayat diatas menjelaskan tentang perbedaan atrana mengantuk dan tidur. Mengantuk adalah keadaan ketika seseorang mengalami kehilangan kesadaran terhadap keadaan di sekitar dirinya selama beberapa saat, tetapiia akan segera kembali sadar dan tidak terus tenggelam dalam keadaan tidur. Seseorang bisa mengantuk dalam keadaan berdiri atau duduk. Mengantuk merupakan periode hilangnya kesadaran yang sangat singkat yang tidak memungkinkan seseorang mengalami mimpi atau mengalami perubahan fungsi organ tubuh seperti yang dialami ketika tidur.

Sementara mengenai tidur, Al Qur’an menyebutnya dengan beberapa sebutan, diantaranya:

  • Al-nu’as, atau tidur ringan yang disebutkan dalam firman Allah: (Ingatlah) ketika Allah menjadikanmu tidur (al-nu’as) sebagai penenteraman dari-Nya. Kata al-nu’as dalam ayat tersebut berarti tidur ringan yang tidak memunculkan mimpi atau igauan.
  • Al-subat, yang berarti tidur pulas ketika seseorang nyaris sepenuhnya kehilangan kesadaran.
  • Al-manam, atau tidur biasa yang disebutkan dalam surat al Anfal ayat 43, “(Yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu dalam tidur (al-manam) dalam jumlah yang sedikit.” dan dalam surat al Shaffat ayat 102, “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) untuk bekerja, ia (Ibrahim) berkata, ‘Hai anakku, sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Jadi, bagaimanakah pendapatmu?” Al-manam yang disebutkan dalam ayat-ayat itu berarti salah satu episode tidur yang memungkinkan seseorang mengalami mimpi.
  • Istilah lain yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah al-riqad-tidur sangat pulas yang hanya dipergunakan dalam dua keadaan, yaitu keadaan para pemuda yang tidur di dalam gua (ashhab al-kahf) sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam surat al Kahf ayat 18: dan kamu mengira mereka itu bangun, Padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Dan dalam surat Yasin ayat 51-52:  “dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).