Apa yang dimaksud kalium (potasium)

Kalium pada prinsipnya terdapat dalam sel tubuh. Fungsi kalium adalah melengkapi fungsi natrium. Dalam keadaan normal, ginjal memegang peranan penting dalam pengaturan kandungan kalium pada tubuh. Retensi kalium yang berlebihan dapat terjadi menyertai beberapa penyakit ginjal serta pada penyakit Addison, dan mengakibatkan cardiac arrest. Defisiensi kalium dapat terjadi akibat muntah-muntah atau diare yang berlangsung lama, atau akibat terapi dengan preparat diuretik oral, yang menyebabkan kelumpuhan otot. Kemungkinan terjadinya defisiensi pada diet sangat kecil. Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang kaya akan kalium.

 

Klor

Klor diperoleh dari natrium klorida (garam dapur) dan juga terdapat pada sebagian besar makanan. Deplesi klor dapat terjadi pada muntah-muntah yang lama; masukan yang tidak memadai tidak mungkin terjadi.

Magnesium

Magnsium merupakan unsur esensial lain yang tidak mungkin kekurangan dalam diet. Akan tetapi defisiensi magnesium kadang-kadang terjadi bersama gangguan metabolik lainnya pada penyakit-penyakit tertentu, mislanya mal-absorpsi kronis, diare berat, kegagalan ginjal yang kronis, alkoholisme kronis, dan kekurangan kalori protein. Defisiensi magnesium juga akan terjadi setelah operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan bersama-sama dengan penggunaan diuretik yang lama.

Tembaga

Tembaga dengan zat besi diperlukan untuk mempercepat kesembuhan dari anemia pada bayi salah gizi di kalangan masyarakat yang menjadi miskin, dimana pemberian makanan bayi tergantung hanya pada susu sapi dan sereal. Defisiensi tembaga terjadi pada saat pemulihan dari kwashiorkor dan marasmus, apabila diet yang diberikan rendah kandungan tembaganya. Susu sapi memiliki kandungan tembaga yang rendah.

Seng

Defisiensi seng dapat menyebabkan gejala yang mencakup kegagalan pertumbuhan dan gangguan kesembuhan luka. Faktor-faktor predisposisi defisiensi tersebut mencakup diet yang kekurangan seng dalam bentuk yang mudah diperoleh tubuh, misalnya mengandung biji-bijian utuh yang dapat mengganggu absorpsi seng; parasit yang menyebabkan kehilangan darah yang menahun; keringatan yang berlebihan akibat suhu lingkungan yang tinggi; mal-absorpsi makanan; pembedahan; luka bakar.

Kobalt

Kobalt merupakan konstituen vitamin B12, yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel darah merah.

Unsur mineral lainnya juga terdapat dalam jaringan tubuh manusia, yang sebagian besar diantaranya dalam jumlah kecil sekali, misalnya kadnium dan selenium. Sebagian diantara unsur-unsur mineral ini merupakan unsur esensial tetapi sebagian besar diantaranya masih belum diketahui fungsinya. Mengingat kekurangan unsur-unsur mineral diatas pada diet tidak mungkin terjadi, dan laporan tentang defisiensi tersebut juga tidak pernah ada, maka dari sudut pandangan gizi tidak diperlukan perhatian khusus bagi unsur-unsur mineral tersebut.