Kecepatan aliran darah

Kecepatan darah mengalir tergantung kepada ukuran palung  yang ada pada pembuluh atau kelompok pembuluh. Darah dalam aorta bergerak cepat. Di dalam arteri kecepatannya berkurang dan menjadi sangat lambat di dalam kapiler.

Tekanan dapat dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar di dekat jantung.

Di dalam palung kapiler, atau “kolam kapiler” seperti biasanya disebut, darah mengalir melalui pembuluh darah yang sangat kecil dalam jumlah yang sangat besar. Luas sebenarnya dari penampang daerah yang dialiri oleh pembuluh kecil-kecil ini kira-kira 600 kali lebih besar daripada yang dialiri oleh aorta.

Pelebaran daerah yang dilalui oleh aliran darah yang sama jumlahnya menyebabkan pelambatan arus secara nyata. Di sinilah, di dalam aliran yang sangat lambat ini, terjadi pertukaran gas, peresapan zat makanan, dan bahan yang tak terpakai lagi, antara sel-sel darah merah dan plasma di dalam kapiler dengan cairan dan sel dalam jaringan tubuh.

Sesudah darah ditampung oleh vena maka kecepatan mengalir bertambah lagi dan darah yang mengalir melalui lumen (ruang) vena kava inferior dan superior secara bersamaan adalah sama cepatnya dengan arus dalam aorta. Untuk mempertahankan sirkulasi, maka darah yang mencapai jantung harus mempunyai volume yang sama dengan darah yang meninggalkan jantung. Tekanan darah dalam vena adalah darah yang meninggalkan jantung. Tekanan darah dalam vena adalah rendah dan faktor lain yang membantu aliran darah kembali ke jantung mencakup:

Gerakan otot kerangka yang mengeluarkan tekanan di atas vena.

Gerakan yang dihasilkan pernapasan, khususnya oleh naik turunnya diafragma yang bekerja sebagai pompa.

Kerja mengisap yang dikeluarkan oleh atrium yang kosong sewaktu diastole, menarik darah dari vena untuk mengisinya.

Tekanan darah arterial, meskipun sebagian besar telah berkurang oleh arteriol dan kapiler, tetapi masih cukup untuk mendorong darah maju.