Kisah Singkat Nabi Ilyas a.s.

Ilyas adalah seorang utusan Allah. Ilyas merupakan keturunan ke-4 dari Nabi Harun. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM dan ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Finisia dan Bani Israel yang menyembah berhala bernama Baal di Kota Baalbak, Syam. Kota Baalbak diambil dari nama berhala yang mereka sembah. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Menurut kisah Islam ia tidak wafat tetapi diangkat ke sisi Allah.

Ilyas berulang kali memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka. Karena itulah Allah menurunkan musibah kekeringan selama bertahun-tahun, sehingga mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas itu benar. Setelah kaumnya tersadar, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT agar musibah kekeringan itu dihentikan. Namun setelah musibah itu berhenti, dan perekonomian mereka memulih, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT. Akhirnya kaum Nabi Ilyas kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.

Nabi Ilyas a.s. adalah keturunan keempat dari Nabi Harun a.s. Ia diutus oleh Allah swt kepada kaumnya, Bani Israil, yang menyembah patung berhala bernama Ba’al. Berulang kali Nabi Ilyas memperingatkan kaumnya, namum mereka tetap durhaka menentang dan bahkan mereka membenci dan hendak membunuh Nabi Ilyas. Agar selamat dari kejaran orang kafir, maka beliau bersembunyi di dalam gua selama sepuluh tahun.

Karena kedurhakaan orang-orang kafir itulah Allah swt menurunkan musibah kekeringan. Disana tidak pernah turun hujan selama tiga tahun. Akibatnya banyak tanaman dan binatang ternak yang mati, serta banyak pula penduduk mengalami kelaparan karena kekurangan makanan. Setelah musibah terjadi mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas a.s. itu benar.

Setelah kaumnya sadar, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah swt agar musibah kekeringan itu dihentikan. Doa Nabi Ilyas a.s. didengar dan dikabulkan Allah swt. namun setelah musibah itu berhenti, tanaman dan ternak kembali baik, mereka kembali durhaka kepada Allah swt. Akhirnya kaum Nabi Ilyas a.s. kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Nabi Ilyas a.s. dan orang-orang beriman lainnya selamat, sebab mereka terlebih dahulu meninggalkan negeri itu.

Pelajaran yang bisa dipetik yaitu bahwa Nabi Ilyas senantiasa sabar menghadapi umatnya yang durhaka, dan tidak pernah berhenti mengajak kepada kebaikan. Kemudian Nabi Ilyas a.s. selalu berdoa untuk keselamatan umatnya, serta bagi umat manusia yang durhaka, Allah akan menurunkan malapetaka atau siksaan.