Kandungan Bawang Merah dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30–50 cm.

Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.

Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.

bawang merah

Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto, sup juga bubur ayam menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah dapat juga dapat bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobati maag, masuk angin, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol, sebagai obat kencing manis (diabetes melitus), memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah karena bawang merah dapat menghambat penimbunan trombosit dan meningkatkan aktivitas fibrinotik.

Bawang merah memiliki khasiat yang ampuh untuk kesehatan tubuh. Di dalam bawang merah itu terdapat kandungan sebagai berikut:

Flavonoid yang terdapat dalam bawang merah

Falvonoid, yaitu senyawa yang terkonsentrasi pada bagian luar (kulit). Dalam hal ini, untuk memaksimalkan manfaat bawang merah bagi kesehatan tubuh, sebaiknya kita jangan melepaskan kulit bawang merah atau tidak mengulitinya sedalam mungkin. Bagian kulit yang masih bisa dimanfaatkan hendaknya jangan dibuang, dan lebih baik bila tidak membuang kulit tersebut sama sekali. sebab, hilangnya kulit pada bawang merah akan mengakibatkan hilangnya flavonoid yang terkandung di dalamnya.

Sebagian ahli mengatakan bahwa sedikit saja bagian kulit bawang merah terbuang, maka pada saat bersamaan, sekitar 20% quercetin dan hampir 75% anthocyanins turut menghilang.

Kandungan polyphenol dalam bawang merah

Total kandungan polyphenol dalam bawang merah diperkirakan melampaui perkiraan setiap orang. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa kandungan polyphenol dalam bawang merah sedemikian besar dan banyak. Polyphenol termasuk salah satu dari kelompok terbesar phytonutrients dalam makanan. Kelompok ini mencakup semua flavonoid, termasuk tanin.

Kandungan polyphenol dalam bawang merah tidak hanya melebihi kandungan polyphenol yang terdapat dalam bawang lainnya, semisal bawang putih atau bawang prai. Akan tetapi, sebagian ahli menegaskan bahwa kandungan polyphenol dalam bawang merah melebihi kandungan polyphenol dalam wortel, tomat, dan bell pepper.

Dalam kelompok polyphenol, bawang merah juga memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dalam hitungan ons demi ons, yang menempatkan bawang merah termasuk 10 besar dari sayuran yang biasa dikonsumsi yang mengandung quercetin. Kandungan flavonoid bawang merah itu bervariasi, yang sangat bergantung pada varietas yang tepat dan kondisi di sekitarnya.