Vitamin B Kompleks (pengertian, manfaat untuk tubuh, dan akibat kekurangan thiamin)

Vitamin B, yang dahulu ditemukan dapat mengobati penyakit beri-beri, di kemudian hari juga terbukti bahwa di dalam makanan, disertai dengan faktor lain, efektif untuk mengobati penyakit pelagra. faktor anti beri-beri tersebut disebut vitamin B1, dan faktor anti pelagra, vitamin B2. Belakangan, vitamin B2 ternyata mengandung vitamin antipelagra, yaitu asam nikotinat, dan riboflavin. Faktor-faktor dalam diet lain yang sejak itu dimasukkan ke dalam kelompok B kompleks antara lain vitamin B12, asam folat, dan vitamin B6 atau piridoksin.

Thiamin (Vitamin B1)

Thiamin merupakan bagian dari sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme hidratarang. Vitamin ini diperlukan untuk metabolisme asam piruvat (pyruvic acid), yaitu zat yang dihasilkan pada pemecahan glikogen dalam otot untuk menghasilkan energi.

Sumber dalam diet (vitamin B)

Thiamin ditemukan dengan jumlah yang kecil pada banyak makanan. Sumbernya yang terbaik adalah bagian serela berkecambah dan tanaman lainnya. beras tumbuk, beras merah, tepung beras atau gandum yang masih mengandung bekatul (kulit ari) merupakan makanan penting sebagai sumber thiamin. Beras giling, tepung beras atau gandum yang putih (sudah dibuang kulit arinya) sedikit sekali kandungan thiaminnya, karena vitamin ini hilang bersama-sama lembaga (benih) dan bakatul (kulit ari) selama proses penggilingan. Makanan lain yang cukup baik sebagai sumber thiamin adalah susu, telur, ginjal, kacang hijau, kedelai dan beberapa sayuran seperti kapri, kecambah (taoge). Beberapa jenis tepung sereal untuk bayi telah menjalani fortifikasi dengan thiamin dan ekstark ragi sehingga erupakan sumber thiamin yang sangat baik.

Efek pemasakan thiamin

Thiamin bersifat larut dalam air dan sebagian darinya akan hilang ketika air bekas memasak dibuang. Jenis vitamin ini akan rusak oleh suasana alkalis dan suhu yang sangat tinggi. Suhu yang lazim untuk memasak tidak cukup tinggi untuk menyebabkan banyak kehilangan vitamin B1 tetapi roti yang dipanggang kering akan mengalami kehilangan kandungan thiamin dalam jumlah yang cukup besar.

Masukan thiamin yang dianjurkan

Thiamin terlibat dalam metabolisme hidratarang sehingga kecukupannya berhubungan dengan jumlah hidratarang di dalam diet.

Defisiensi (kekurangan) thiamin

Kekurangan thiamin dianggap merupakan penyebab utama penyakit beri-beri yang terjadi diantara orang-orang dengan makanan pokok berupa beras giling. Pada defisiensi ini terjadi gangguan saraf perifer yang mengakibatkan suatu keadaan yang dinamakan polineuritis. Bagian yang terkena terutama tungkai dan kaki, dengan gejala nyeri, kelemahan, degenerasi otot dan ketidakmampuan untuk mengadakan gerakan yang terkoordinasi. Keadaan ini dikenal sebagai penyakit beri-beri kering.

Pada sebagian kasus terjadi penimbunan cairan di dalam jaringan (edema; sembab) dan pembengkakan yang ditimbulkan menutupi gejala pelisutan otot. Fungsi jantung dapat terganggu dan kematian terjadi akibat kegagalan jantung. Bentuk penyakit ini dikenal sebagai beri-beri basah. Beri-beri infantil atau beri-beri neonatorum dengan gejala kardiovaskuler terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu yang kekurangan vitamin B1 dalam dietnya. Jika vitamin tersebut diberikan pada saat yang tepat, kesembuhan akan terjadi dan cedera permanen yang tersisa hanya sedikit.