Manfaat Puasa Untuk Mencegah Obesitas

Pengendapan lemak yang berlebihan di dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Orang yang menderita obesitas rentan terhadap penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah, stroke, artritis, dan kanker. Selain itu juga sering mengalami gangguan pernapasan, nyeri sendi, bahkan gangguan kejiwaan. Pada perempuan bisa menyebabkan kanker payudara. Obesitas dapat disembuhkan dan dicegah dengan melakukan diet, latihan tubuh, dan perubahan perilaku atau gaya hidup.

Puasa berperan pentingĀ  untuk mencegah dan menyembuhkan obesitas. Puasa berfungsi membakar cadangan lemak dalam tubuh sehingga terjadi keseimbangan antara kalori yang diproduksi dan kalori yang dipergunakan. Apabila dibandingkan dengan terapi lain, puasa dianggap paling efektif dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Dengan puasa, manusia bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran, dan menjaga dirinya dari bahaya yang membahayakan kesehatan tubuh dan jiwanya. Puasa juga dapat melatih jiwa agar memiliki kehendak yang kuat dan memiliki kesabaran untuk menahan rasa lapar.

Puasa merupakan obat paling efektif dan paling murah. Puasa dapat menurunkan berat tubuh pada penderita obesitas dengan syarat ia mengonsumsi makanan secara berimbang pada waktu sahur dan berbuka. Selain itu, setelah masa puasa selesai, ia tidak boleh memenuhi perutnya dengan makanan yang berlebih-lebihan seperti orang yang balas dendam karena selama beberapa hari tidak makan.

Rasulullah saw biasanya berbuka puasa dengn makan bebrapa butir kurma, atau dengan sedikit air kemudian mendirikan shalat. Teladan yang dilakukan Rasulullah saw itu merupakan cara konsumsi paling baik bagi orang yang berpuasa selama beberapa jam. Gula yang terkandung dalam kurma membuat kita kenyang karena gula itu langsung larut dalam darah. Pada saat yang sama, gula itu memberi kekuatan pada tubuh dan mengembalikan vitalitasnya.

Situasinya berbeda jika kita berbuka puasa dengan makan daging, roti, sayur-sayuran, atau nasi. Butuh waktu yang cukup lama bagi tubuh untuk mencerna makanan seperti itu dan mengubahnya menjadi glukosa yang mengenyangkan.

Kebanyakan orang makan berbagai macam makanan secara berlebihan ketika berbuka karena merasa masih lapar. Akibatnya, mereka tidak merasakan keistimewaan puasa dan faedahnya yang sangat penting bagi kesehatan. Sebaliknya, kebiasaan buka seperti itu justru membahayakan kesehatan karena akan terjadi pengendapan lemak dalam jumlah yang besar. Keadaan seperti itu bukanlah hasil yang dikehendaki Allah dalam ibadah puasa.