Nutrisi Enteral dan Parenteral

Tipe-tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi ialah:

  1. Pasien-pasien pra-bedah yang akibat penyakitnya mengalami kekurangan gizi, pasien-pasien ini mencakup pasien yang akan menjalani operasi traktus gastrointestinalis, khususnya pada oesofagus dan lambung.
  2. Pasien-pasien pasca bedah yang mengalami komplikasi sehingga untuk sementara waktu setelah operasi tidak dapat makan, misalnya pasien-pasien ileus.
  3. Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti penyakit infeksi atau fistula pada usus yang memerlukan istirahat usus.
  4. Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma berat sehingga memerlukan perawatan di unit perawatan intensif.
  5. Pasien-pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien stroke, atau pasien yang baru menjalani operasi saraf dan mengalami gangguan tingkat kesadarannya.
  6. Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami penurunan selera makan akibat tindakan radioterapi ataupun pemberian obat-obat sitotoksik.

Pasien-pasien di atas dapat diberi makan melalui dua cara; nutrisi enteral merupakan metode pemberian makanan yang lebih sederhana, lebih murah dan jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Metode ini meliputi pemberian unsur-unsur gizi ke dalam saluran pencernaan lewat lambung, jejunostomi atau gastrostomi. Cara ini masih merupakan cara normal pada pemasukan makanan ke dalam tubuh. Selama tidak ada penyakit gastrointestinal yang serius, nutrisi enteral ini merupakan jalur alami yang dapat diterima. Jika usus masih berfungsi, maka gunakanlah cara ini.

Nutrisi parenteral dapat dilakukan bila nutrisi enteral tidak mungkin terlaksana karena keadaan pasien atau penyakitnya. Metode ini mencakup pemberian infus berbagai nutrien dalam keadaan murni dan steril ke dalam vena sentral. Karena cara ini membawa risiko komplikasi yang lebih besar, penggunaannya hanya kalau pilihan metode lainnya tidak sesuai.