Jenis dan Contoh Nutrisi Parenteral

Nutrisi parenteral diberikan hanya kalau pasien tidak dapat menerima makanannya lewat jalur enteral. Setelah diambil keputusan bahwa seorang pasien harus mendapat nutrisi parenteral, sel infus vena sentralis lalu pasang. Sebaiknya pemasangan ini dilakukan di ruang bedah.

Kateter dari silikon merupakan pilihan terbaik karena jarang menimbulkan problem dalam pemakaian jangka panjang. Dibuat kanula pada vena subklavia setelah prosedur standar untuk pemasangan set infus vena sentralis selesai dilaksanakan. Satu-satunya perbedaan adalah pemasangan selang infus yang dilewatkan dalam terowongan pada kulit untuk kemudian keluar dari dinding toraks. Dengan menggunakan metode ini, tempat keluar selang infus akan terpisah dengan tempat masuknya ke dalam vena sehingga mengurangi risiko infeksi.

Daerah tempat keluarnya selang infus mudah dijaga kebersihan dan permukaan toraks yang rata memudahkan perawatan luka. Selain itu, posisi pemasangan ini lebih enak bagi pasien dan tidak menghalangi mobilitas pasien. Sterilitas pada pemasangan set infus sentral untuk nutrisi parenteral harus terjamin dengan perawatan yang baik dan seksama. Tempat keluarnya selang infus harus dibersihkan dan diganti kasanya setiap 2 – 5 hari sedangkan semua selang intravena yang ada di luar tubuh pasien sebaiknya diganti setiap hari.

Selang infus untuk nutrisi parenteral hanya digunakan dalam pemberian larutan nutrisi. Lewat selang ini tidak boleh diambil darah ataupun diberikan transfusi darah. Pengukuran desakan vena sentralis juga tidak boleh dilakukan lewat selang tersebut karena akan meningkatkan risiko infeksi.

Pemberian larutan nutrisi parenteral

Larutan yang diberikan dengan resep dokter dapat dialirkan lewat 2 – 3 perangkat infus yang dihubungkan dengan beberapa botol infus, yang berisikan antara lain larutan asam amino, elektrolit, dekstrosa dan larutan lipid, secara sekaligus. Namun cara pemberian yang sekaligus ini menyulitkan pengelolaan dan pemantauannya.

Metode yang jauh lebih praktis ialah dengan menggunakan sebuah kantong berukuran tiga liter yang berisikan campuran semua larutan nutrisi di atas. Kantongan ini harus dibuat setiap hari dalam kondisi yang steril melalui tehnik khusus (laminar flow hood) dalam bagian apotik rumah sakit. Isi kantong lalu diinfuskan melalui selang infus selama 24 jam. Selanjutnya sistem tersebutdipermudah lagi dengan penggunaan sebuah pompa volumetrik untuk menginfuskan larutan dengan jumlah yang terukur dan tetap untuk tiap-tiap jam.