Struktur dan Fungsi Ovarium (Indung Telur)

Kedua ovarium adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematng dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler.

Sewaktu folikel Graaf berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan cairan – liquor folikuli – memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi beberapa lapis. Pada tahap inilh dikeluarkan hormon ustrogen. Pada masa folikel Graaf mendekati pengembangan penuh atau pematangan letaknya dekat permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai kista pada permukaan ovarium.

Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk corong danri tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang dibawa oleh hewan betina. Vertebrata, termasuk manusia, memiliki dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sel telur pada wanita (manusia) berada bagian dalam di kiri dan kanan pinggul.

Sel telur yang di produksi jika tidak di buahi lama kelamaan akan mengering, dan menempel pada dinding rahim. Lama kelamaan sel telur tersebut akan rontok, dan keluar melalui vagina. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris. Ovarium pada tumbuhan, juga disebut bakal buah, adalah bagian dari organ kelamin betina yang dimiliki bunga yang membungkus dan melindungi bakal(-bakal) biji.

Ovulasi

Pematangan filikel Graaf dan pengeluaran ovum disebut ovulasi. Bila folikel Graaf sobek maka terjadi sedikit perdarahan, terjadi penggumpalan darah di dalam ruang folikel, dan sel-sel yang berwarna kuning yang berasal dari dinding folikel tumbuh masuk ke dalam gumpalan itu dan membentuk korpus luteum atau badan kuning. Bila ovum yang keluar itu dibuahi maka korpus luteum tumbuh terus sampai beberapa bulan, menjadi sangat besar dan mulai atrofik setelah kira-kira 5 sampai 6 bulan kemudian.

Bila ovum tidak dibuahi maka korpus luteum bertahan hanya selama 12 sampai 14 hari, sampai tepat sebelum permulaan masa menstruasi berikutnya; kemudian menjadi atrofik dan diganti oleh jaringan perut.

Ovarium memiliki 3 fungsi:

  1. Produksi ova
  2. Produksi ustrogen.
  3. Produksi progesteron.

Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel yang perkembangannya dirangsang oleh FSH. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas.

Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.

Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi.

Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.

Hormon-hormon gonadotrofik dari kelenjar hipofisis bagian anterior mengendalikan (melalui aliran darah) produksi hormon ovarium. Hormon perangsang folikel (follicle stimulating hormon – FSH) penting untuk awal pertumbuhan folikel Graaf, dan hipofisis mengendalikan juga pertumbuhan ini melalui luteinizing hormon (LH) dan sekresi (luteotrofin) dari korpus luteum.

Hormon ustrogen

Hormon ustrogen dikeluarkan oleh ovarium dari mulai anak-anak sampa sesudah menopause. Hormon ini dinamakan hormon folikuler karena terus dihasilkan oleh sejumlah besar folikel ovarium dan seperti semua hormon beredar di dalam aliran darah. Ustrogen penting untuk pengembangan organ kelamin wanita dan sifat-sifat kelamin yang sekunder, dan menyebabkan perubahan anak gadis pada masa pubertasnya, dan juga penting untuk tetap adanya sifat fisik dan mental yang menandakan wanita normal.

Progresteron

Progresteron disekresikan oleh korpus luteum, dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh ustrogen terhadap endometrium, yaitu menyebabkan endometrium menjadi tebal, lembut serta seperti beludru, siap untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi. Progresteron menghambat menstruasi.

Terjadinya menstruasi diawali oleh degenerasi korpus luteum yang mengakibatkan kadar progresteron darah menurun, tetapi sewaktu hamil menstruasi tidak terjadi. Sebabnya ialah seperti berikut. Sel paling luar dari konseptus (khorion), pada waktu menembus ke dalam endometrium, mengeluarkan sejenis hormon (gonadotrofin khorionik) dan hormon ini bekerja atas korpus luteum dan menjamin tetap berlangsungnya sekresi progesteron. Dengan demikian sekresi ovarium diatur, bukan saja oleh kelenjar hipofisis, melainkan juga oleh khorion plasenta yang berkembang dari khorion pada masa kehamilan berusia 8-12 minggu.

Siklus menstruasi

Terdiri atas perubahan-perubahan di dalam ovarium dan uterus. Masa menstruasi berlangsung kira-kira lima hari; selama masa ini epitelium permukaan lepas dari dinding uterus dan perdarahan pun terjadi.

Masa sesudah menstruasi adalah tahap perbaikan dan pertumbuhan yang berlangsung sembilan hari ketika selaput terlepas untuk diperbaharui. Tahap ini dikendalikan oleh ustrogen, yang disekresikan oleh ovarium, sedangkan pengeluaran ustrogen sendiri dikendalikan oleh FSH (follicle stimulating hormone = hormon perangsang folikel) dari hipofisis. Ovulasi terjadi pada 14 hari pertama, kemudian disusul 14 hari tahap sekretorik, yang dikendalikan oleh progresteron yang dikeluarkan oleh korpus luteum.

Endometrium menjadi tebal dan lembut, siap untuk ditanami ovum yang dibuahi, tetapi bila tidak ada ovum yang dibuahi maka terjadi bendungan di dalam kapiler-kapiler dan siap untuk disusul dengan masa menstruasi.

Panjang masa siklus menstruasi

Panjang masa siklus menstruasi rata-rata 28 hari, 14 hari persiapan untuk ovulasi dan 14 hari selanjutnya. Endometrium disiapkan untuk kedatangan ovum yang dibuahi, pada kira-kira hari ke 21. Bila hanya ovum yang tak dibuahi yang tiba dalam uterus maka pada hari ke-28 endometrium runtuh dan menstruasi pun terjadi, dan siklus diulang sekali lagi.

Pembuahan adalah hasil penggabungan sel reproduktif laki-laki, spermatozoon, dengan ovum atau sel telur, yang secara normal terjadi di dalam tuba uterina sebagai lanjutan hubungan kelamin. Sejumlah spermatozoa ditumpahkan ke dalam vagina. Spermatozoa itu berjalan melalui uterus dan masuk ke dalam tuba uterina. Disini djumpainya hambatan karena gerakan lapisan silia pada tuba ditujukan untuk membawa ovum lewat dari ujung yang satu pada tuba ke arah uterus, akan tetapi spermatozoa diputar maju oleh gerakan ekornya. (hanya seekor saja diperlukan untuk pembuahan). Penggabungan kedua sel dilaksanakan oleh spermatozoa dengan menembus ovum. Penggabungan itu menghasilkan pembuahan.

Ovum yang telah dibuahi melanjutkan perjalanannya keluar tuba ke arah uterus dan perjalanan ini berlangsung satu minggu. Sambil berjalan ovum tumbuh melalui mitosis menjadi beberapa buah sel baru yang tetap bergabung tanpa mengubah ukuran sel telur itu secara keseluruhan. Setelah tiba di dalam uterus, sel-sel lapisan luar  konseptus ini menghancurkan sebagian dari endometrium dan ovum itu pun membenamkan diri ke bawah permukaan dan terjadi implantasi.

Hal ini secara normal terjadi di bagian atas badan uterus dekat muara tuba uterina. Tetapi konseptus dapat tertanam di tempat mana pun pada endometrium., dan kalau tertanam dekat servix maka kelak plasentanya akan terletak di depan fetus.

Kemudian terbenam di dalam dinding uterus dan perkembangannya berlangsung terus untuk membentuk manusia yang seluruhnya lengkap baru. Kehamilan berlangsung.