Inilah Cara Pembuatan dan Pemberian Makanan Pendamping ASI Untuk Bayi

Sebelum menyiapkan makanan untuk bayi, kedua tangan kita harus dibasuh dengan memakai sabun, air hangat dan sikat. Makanan bayi dibuat pada saat diperlukan, tetapi dapat pula dipersiapkan terlebih dahulu untuk konsumsi selama 24 jam asalkan disimpan dalam botol dan dimasukkan ke dalam lemari es.

Ibu harus menggunakan sendok yang sudah tersedia di dalam kaleng susu dan mengikuti petunjuk yang tercantum pada kemasan tersebut. pengisian susu bubuk ke dalam sendok biasanya tidak perlu dipadatkan. Sendok susu ini tidak digunakan untuk menakar jumlah air yang ditambahkan untuk menakar air, dapat digunakan ukuran yang tertera pada botol susu atau digunakan tabung pengukur volume. Petunjuk tentang banyaknya air yang ditambahkan harus diikuti dengan teliti.

Selama menyusui bayi dengan botol, ibu harus memeluk bayinya untuk memberikan perasaan aman seperti yang dirasakan oleh bayi yang diteteki sendiri. Kebiasaan menjejalkan botol susu dengan membiarkan bayi sendirian di dalam boks atau ayunannya sementara dot berada di dalam mulutnya merupakan perbuatan berbahaya karena air susu dapat masuk ke dalam paru-paru bayi.

Teknik Memberikan Susu Formula Kepada Bayi

Sebelum bayi disusui, suhu larutan susu yang akan diberikan harus tepat dengan merendam botol susu di dalam baskom yang berisi air panas atau dingin sesuai keperluannya. Suhu larutan susu harus diuji dengan meneteskan susu pada punggung telapak tangan kita. larutan susu tersebut harus terasa hangat. Lubang dot harus cukup lebar untuk memungkinkan pengaliran susu secara perlahan ketika botol susu dibalik. Bayi harus dapat menghabiskan susunya dalam waktu lima belas hingga dua puluh menit. Jika lubang dot ingin dilebarkan, lakukanlah dengan jarum tenun yang dibuat berpijar.

Ketika bayi menyusu, dot harus penuh larutan susu; kalau tidak, sejumlah udara akan turut tertelan. Dot harus dilepaskan beberapa kali dari mulut bayi untuk membiarkan udara masuk ke dalam botol. Jika dotnya kempes, secara perlahan-lahan tepi dot dilepas dari mulut botol agar udara dapat masuk ke dalam dot. Seperti halnya bayi yang diteteki sendiri, bayi yang disusui dengan botol harus diberi kesempatan untuk bertahak baik selama ataupun sesudah menyusu.