Inilah 4 Cara Penanganan Penyakit Ambeien

Wasir atau ambeien adalah kondisi patologis membengkak atau meradangnya Hemorrhoid, struktur vaskular dalam saluran anus yang membantu kontrol buang air besar. Dalam kondisi fisiologisnya, bagian ini bertindak sebagai bantalan yang tersusun atas saluran arterio-vena dan jaringan ikat.

Gejala patologis wasir bergantung pada jenisnya. Wasir internal biasanya timbul bersama perdarahan rektum tanpa rasa nyeri, sedangkan wasir eksternal dapat menunjukkan beberapa gejala atau jika terkena trombosis akan ada nyeri signifikan dan pembengkakan di area anus. Banyak orang secara keliru menganggap semua gejala yang muncul di sekitar area anus dan rektum sebagai “wasir” dan bahwa penyebab serius gejala tersebut harus disingkirkan. Sementara penyebab wasir yang sesungguhnya belum diketahui, sejumlah faktor yang meningkatkan tekanan intra-abdomen, khususnya konstipasi, dipercaya mempunyai andil dalam perkembangan kondisi ini.

Perawatan awal untuk penyakit yang ringan hingga sedang meliputi peningkatan konsumsi serat, cairan oral untuk menjaga hidrasi, NSAID untuk membantu mengatasi nyeri, dan istirahat. Beberapa prosedur kecil dapat dilakukan jika gejalanya parah atau tidak membaik dengan penanganan konservatif. Pembedahan dibatasi hanya untuk pasien yang tidak membaik setelah berbagai tindakan tersebut dilakukan. Setengah dari seluruh populasi dapat mengalami wasir suatu saat di dalam hidupnya. Hasil akhirnya biasanya baik.

Untuk penyembuhan secara total, sebaiknya penderita ambeien menjalankan beberapa terapi dan berobat ke dokter. Sementara itu, untuk mengurangi gejala ambeien, dapat dilakukan beberapa cara berikut ini:

  1. Berendam dengan air hangat beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar, selama sekitar 15 menit.
  2. Pemberian minyak khusus untuk mengatasi ambeien di daerah yang terkena, terutama untuk mengurangi iritasi dan rasa sakit.
  3. Mengenakan pakaian yang longgar, terutama celana.

Penanganan ambeien dengan terapi konservatif

Penanganan terhadap ambeien yang masih berada pada tahap stadium awal dapat dimulai dengan melakukan terapi konservatif. Terapi konservatif akan efektif jika diterapkan pada penderita ambeien yang masih berada pada stadium I dan II. Terapi konservatif yang sering dilakukan adalah Bowel Management Program (BMP). Terapi ini bertujuan mencegah ambeien agar kondisinya tidak semakin memburuk. Terapi ini dilakukan dengan cara memperbaiki defekasi (proses pengeluaran feses). Pelaksanaannya meliputi perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, serta perbaikan pola atau cara defekasi.

Penanganan ambeien dengan pola makan yang sehat

Perbaikan pola makan dan minum dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sereal. Mengonsumsi makanan berserat dapat membantu melunakkan feses sehingga mempermudah proses pengeluaran feses. Dengan demikian, pada saat buang air besar penderita tidak perlu mengejan secara berlebihan.

Selain itu, penderita ambeien juga harus menghindari makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam serta tidak mengonsumsi alkohol, kopi, maupun minuman bersoda. Minum air yang banyak (mineral dua liter setiap harinya) juga sangat diperlukan.

Penanganan ambeien dengan cara berendam di air hangat

Selain dari faktor makanan, penderita ambeien juga dianjurkan agar menjaga kebersihan di daerah anus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berendam dalam air hangat selama 10-15 menit. Dengan perendaman ini, sisa feses atau tinja pada anus dapat dibersihkan. Sisa feses dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal apabila tidak dibersihkan. Selain itu, penderita juga disarankan untuk tidak terlalu banyak duduk atau tidur, akan tetapi dianjurkan untuk lebih banyak berjalan serta berolahraga secara teratur.

Penanganan ambeien dengan memperbaiki pola buang air besar

Berikut ini beberapa cara memperbaiki pola buang air besar

  1. Membiasakan diri untuk tidak mengejan terlalu kuat saat buang air besar.
  2. Tidak berlama-lama saat buang air besar.
  3. Mengganti kloset duduk menjadi kloset jongkok. Hal ini dikarenakan saat berjongkok, tubuh tidak perlu mengejan untuk mengeluarkan feses. Dengan posisi tersebut, feses/kotoran dalam tubuh akan secara alami keluar dengan sendirinya tanpa tersisa. Dengan demikian, wasir akan hilang dengan sendirinya.