Pengaruh Serat Makanan Terhadap Saluran Pencernaan

Mulut. Makanan yang kaya akan serat dan tidak digiling halus akan terasa kasar dan penuh sehingga harus dikunyah lebih lama daripada makanan yang telah diguling halus. Pekerjaan mengunyah tambahan ini akan meningkatkan pengluaran air liur (salivasi). Baik peningkatan proses mengunyah maupun salivasi akan membantu mempertahankan kesehatan gigi serta gusi.

Lambung. Pada umumnya makanan yang kasar dan banyak mengandung serat akan tinggal lebih lama di dalam lambung dibandingkan bentuk halus makanan yang sama. Perlambatan pengosongan lambung ini menyebabkan seseorang merasa kenyang setelah makan dan dengan demikian makan lebih sedikit. Ini juga berarti bahwa makanan masuk lebih lambat ke dalam usus halus sehingga proses pencernaan dan penyerapan oleh usus halus huga diperlambat.

Usus halus. Berbagai tipe serat menghasilkan berbagai macam pengaruh terhadap fungsi usus halus. Kelompok serat yang kerjanya telah diketahui dengan jelas adalah pektin, gum, dan musilago. Jenis serat ini meningkatkan viskosotas isi usus halus dan memperlambat laju penyerapan produk pencernaan. Meskipun pencernaan sudah selesai, proses tersebut akan berlanjut lebih lama lagi hingga di sebelah distal usus halus dibandingkan dengan keadaan dimana serat tidak terdapat.

Waktu transit usus halus diubah oleh sebagian besar serat. Apakah perubahannya berupa peningkatan ataukah penurunan waktu transit, semuanya bergantung terutama kepada tipe serat. Semua serat, kecuali serat yang berbentuk partikel, seperti bekatul, akan memperlambat transit usus halus.

Usus besar. Disini jelas bahwa serat mempunyai pengaruh yang penting dan tidak dapat diperdebatkan lagi. Walaupun serat tidak dapat dipecah oleh enzim dan getah hasil sekresi usus halus, hanya sedikit serat yang disekresikan ke dalam faeses tanpa mengalami perubahan. Sebagian besar serat akan dipecah oleh bakteri dalam saekum dan kolon. Produk proses penguraian oleh bakteri tersebut berupa gas, asam-asam lemak rantai pendek dan molekul kecil lainnya.

Semua substansi ini dan sifat menahan air pada fragmen serat yang tersisa secara bersama-sama akan menghasilkan suatu massa tinja yang lebih besar. Akibat massa tinja yang banyak dan lunak (karena mengandung air) adalah:

  1. Pengurangan waktu transit dalam kolon
  2. Penurunan tekanan intrakolon
  3. Peningkatan frekuensi buang air besar