Istilah-istilah kedokteran mungkin akan sulit dimengerti oleh orang awam. Karena selain banyak yang dari bahasa asing, pengucapannya jauga susah. Termasuk juga dalam hal ini ialah mengenai Bilirubin. Berikut ini ialah penjelasan singkat mengenai apa yang dimaksud dengan bilirubin.
Bilirubin adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Oksidasi bilirubin menghasilkan biliverdin kembali, hingga memberikan atribut antioksidan pada senyawa ini dalam fisiologi seluler, selain GSH.
Bilirubin merupakan penghambat respon sel T CD4+, tingginya rasio serum bilirubin akan menginduksi apoptosis sel T CD4+ tersebut, sehingga bilirubin dianggap dapat menghentikan penyakit otoimun seperti sklerosis multipel.
Saat yang tepat untuk menjalani bilirubin
Dokter biasanya mengajukan tes bilirubin bersamaan dengan tes laboratorium lainnya (alkaline phosphatase, aspartate aminotransferase, alanine aminotransferase), jika ditemukan gejala kelainan fungsi hati.
Kadar bilirubin diperlukan apabila:
- adanya gejala penyakit kuning
- adanya riwayat konsumsi alkohol yang berlebih
- pernah mengalami gejala keracunan obat
- pernah terkena virus hepatitis
- warna urin yang pekat
- mual atau muntah
- sakit atau pembengkakan pada perut
- kelelahan atau gejala yang menunjukkan penyakit liver kronis.
Menentukan kadar bilirubin pada bayi yang baru lahir dengan penyakit kuning adalah standar perawatan medis.
Tes ini juga dapat diajukan apabila pasien diduga memiliki atau pernah memiliki anemia hemosis sebagai penyebab anemia. Biasanya tes lainnya juga diperlukan untuk mengevaluasi hemolisis, seperti penghitungan darah komplit, penghitungan reticulocyte, haptoglobin dan LDH.