Diet Untuk Penderita Penyakit Hepar (Hati)

Hepar (hati) merupakan organ tubuh yang paling besar dan memiliki banyak fungsi yang kompleks. Fungsi ini mencakup metabolisme protein, penyimpanan hidratarang, detoksifikasi sebagian racun, metabolisme alkohol dan produksi getah empedu.

Cedera hepar dapat disebabkan oleh organisme yang infektif seperti virus yang menimbulkan penyakit hepatitis infeksiosa, atau oleh bahan beracun seperti karbon tetraklorida, klorofor dan beberapa jenis obat tertentu. Keadaan ini memperlihatkan gambaran klinik yang berupa peningkatan kadar pigmen empedu bilirubin di dalam darah. Warna kuning yang terlihat kental dikenal dengan nama ikterus (jaundice) dan disebabkan oleh pigmen yang ada dalam jaringan.

Kerusakan hepar yang akut

Kerusakan hepar yang akut memperlihatkan keparahan penyakit yang amat bervariasi; pada beberapa kasus, keadaannya begitu ringan sehingga tidak tampak gejala apapun, sedangkan pada kasus lainnya mungkin terlihat sakit yang serius.

Diet Pada Penyakit Hepar

Pasien mungkin merasa mual (nausea), muntah-muntah (vomitus) dan kehilangan selera makannya. Pada kasus-kasus yang berat diperlukan pemberian glukosa per infus untuk memulai terapi diet. Jika pasien masih dapat minum, kepadanya harus dianjurkan untuk minum sebanyak mungkin larutan hidratarang dalam bentuk air buah yang diberi gula – 300 gram atau lebih glukosa atau Caloreen dapat diberikan tiap hari. Air minum yang segar juga harus selalu disediakan. Dengan timbulnya kesembuhan, lingkup diet dapat diperluas menurut selera makan pasien.

Dahulu  kepada pasien penyakit hepar dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak. Kini terlihat bahwa pembatasan lemak sebetulnya tidak diperlukan dan pasien boleh memakan makanan yang disukainya. Sebagian pasien dengan kerusakan akut hepar akan memperlihatkan intoleransi lemak dan pada keadaan inilah diperlukan diet rendah lemak.