Sebutkan 3 Penyebab Utama Varises

Varises dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Namun, varises lebih banyak ditemukan di daerah betis dan kaki. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena saat tubuh berdiri atau berjalan. Selain itu, kaki juga menopang berat badan. Hal-hal ini dapat meningkatkan tekanan pembuluh darah vena di bagian kaki. Faktor utama penyebab timbulnya varises ialah sebagai berikut:

Penyebab varises adalah berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena

Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena menyebabkan pembuluh vena melemah dan tidak mampun mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Lama-kelamaan, vena kehilangan kelenturannya dan meregang sehingga menjadi lebih panjang dan lebar. Untuk menyesuaikan dengan ruangnya yang normal, vena yang memanjang ini menjadi berkelok-kelok sehingga terbentuklah varises.

Penyebab varises adalah rusaknya katup pembuluh vena

Pembuluh vena di bagian kaki mengalirkan darah secara berlawanan dnegan gaya gravitasi bumi. Agar darah di pembuluh vena tersebut dapat mengalir menuju jantung, terdapat katup searah di sepanjang dinding pembuluh darah.

Katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak mengalir mundur. Pembuluh vena yang sehat memiliki katup yang dapat menutup sehingga darah dapat mengalir menuju jantung.

Pada kasus varises, katup di pembuluh vena tidak dapat menutup sebagaimana mestinya. Akibatnya, darah yang seharusnya mengalir ke jantung akan mengalir ke arah yang berlawanan, yaitu kembali ke seluruh tubuh atau tertahan di pembuluh vena.

Hal ini terjadi terutama pada saat kita sedang berdiri. Darah yang tidak kembali ke jantung ini akan berkumpul dan menyebabkan penurunan elastisitas dinding pembuluh vena. Akibatnya, dinding vena melebar dan bercabang sehingga terjadilah varises.

Penyebab varises adalah lemahnya tonus otot di pembuluh vena

Pada dasarnya vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran darah. Apabila dilihat dari perjalanannya, darah keluar dari jantung menuju bagian kaki melalui pembuluh nadi dengan dibantu oleh tarikan gaya gravitasi serta kemampuan jantung memompa darah. Namu, perjalanannya kembali melalui vena lebih berat karena arah alirannya ke atas, yaitu dari kaki kembali ke jantung.

Apabila di pembuluh-pembuluh darah lain pengembalian darah dibantu oleh kontraksi otot polos, di vena tidak demikian. Untuk membantu darah bergerak ke atas, vena dilengkapi katup-katup satu arah. Katup itu terbuka untuk membiarkan darah mengalir kemudian menutup kembali setelah darah melaluinya.

Apabila tonus otot di sekitar pembuluh vena yang berfungsi sebagai pompa untuk mengembalikan darah dari jaringan tubuh ke bilik jantung kanan lemah, aliran darah dapat terhenti dan darah cenderung berkumpul di dasar vena sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan-pengendapan darah di pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan-tonjolan besar yang berkelok-kelok dan berwarna kebiru-biruan di lapisan atas kulit yang kemudian kita kenal sebagai varises.