Perbedaan ASI dan Susu Sapi

Mineral Pada Susu Sapi dan ASI

Air susu sapi mengandung kalsium dan fosfor dalam jumlah yang lebih besar daripada ASI, dan radio fosfor terhadap kalsium pada susu sapi lebih besar. Kandungan fosfor yang tinggi dalam air susu sapi mungkin merupakan faktor yang menyebabkan hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) yang kadang-kadang terlihat dalam periode neonatus dan menimbulkan gejala tetani pada bayi/neonatus.

Air susu sapi juga mengandung natrium dan kalium yang lebih banyak daripada ASI.

Protein Pada ASI dan Susu Sapi

Air susu sapi memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada ASI. Komposisi protein pada susu sapi dan ASI juga berbeda. Protein yang terutama terdapat dalam ASI adalah laktalbumin sedangkan yang terutama dalam susu sapi adalah kasein.

Lemak pada ASI dan Susu Sapi

Lemak pada ASI berbeda dengan lemak mentega yang berasal dari susu sapi. Perbedaan ini terletak pada komposisi asam lemak. Lemak ASI lebih mudah diserap oleh bayi yang masih kecil. Karena itu, pemberian susu sapi kepada bayi dapat menyebabkan penggunaan energi yang tidak lengkap dari jenis makanan ini. Sebagian industri susu lalu mencoba meniru ASI dengan memasukkan minyak nabati tertentu ke dalam produk susunya. Pengaruh pemberian lemak yang tidak terdapat dalam ASI ini terhadap proses pencernaan dan metabolisme bayi masih belum dipahami  sepenuhnya.

ASI mengandung antibodi terhadap mikro-organisme tertentu, termasuk E coli yang sebagian starinnya merupakan penyebab penting penyakit diare infantilis. Demikian pula, flora pada faeses bayi yang diteteki sendiri berbeda dengan bayi yang disusui botol. Faeses dari bayi yang memperoleh ASI menunjukkan derajat keasaman yang lebih tinggi. Terbukti bahwa faktor-faktor ini amat penting dalam membantu bayi untuk mempertahankan dirinya terhadap infeksi.