Perbedaan Kram haid dan Kram Kehamilan

Kram menstruasi digambarkan sebagai rasa nyeri atau tekanan yang sangat intens pada perut bagian bawah. Rasa nyeri yang dialami cenderung beragam pada setiap perempuan yang mengalaminya, bahkan hingga memicu gejala lain seperti mual, muntah dan diare.

Kram menstruasi disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang normal. Seperti juga otot lain di tubuh kita, otot rahim memanng selalu berkontraksi dan kemudian relaks. Selama menstruasi, otot rahim berkontraksi lebih intens untuk mengeluarkan darah dan semakin intens. Akibatnya terjadi ketegangan otot, yang dirasakan sebagai nyeri.

Kontraksi otot rahim yang lebih intens selama menstruasi disebabkan oleh prostagladins. Sejenis hormon yang diproduksi rahim. Ketika kontraksi yang lebih intens terjadi, maka aliran darah ke rahim pun mengalami hambatan. Sebagai dampaknya, suplai oksigen ke otot rahim berkurang banyak, dan otot menjadi lebih mudah tegang, sehingga terasa nyeri.

Kram perut pada masa kehamilan

Masa kehamilan memiliki hubungan yang erat dengan kram pada bagian perut. Kram ini dapat terjadi sewaktu-waktu dimulai ketika siklus menstruasi Anda menghilang pada awal kehamilan, hingga menjelang masa persalinan. Kram pada saat Anda kehilangan siklus menstruasi mengindikasikan bahwa sedang ada proses pertumbuhan embrio di dalam rahim Anda. Alih-alih menjadi pertanda buruk, hal ini merupakan pertanda baik bahwa embrio sedang berkembang secara sempurna. Sisa dari kulit folikel yanga melepaskan sel telur, atau yang biasa disebut corpus luteum, berkembang dan bertambah besar. Corpus luteum ini nantinya akan menghasilkan hormon progesteron yang akan membantu selama masa kehamilan.

Produksi hormon progesteron oleh corpus luteum ini akan terhenti ketika plasenta mulai memproduksi hormon progesteronnya sendiri. Hal ini akan menyebabkan kram pada salah satu bagian perut Anda. Otot yang menopang rahim akan meregang dan melebar selama masa kehamilan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya kram perut pada masa kehamilan. Kram pada masa masa akhir kehamilan atau menjelang persalinan dapat menjadi pertanda bahwa tubuh si ibu sudah siap untuk melahirkan. Kram yang satu ini bukan merupakan hal yang menakutkan, dan bahkan menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh calon ibu. Kram yang sangat ringan menandakan bahwa sedang terjadi kontraksi ringan yang tidak teratur. Kontraksi ringan ini merupakan sebuah proses dimana rahim sedang melakukan pemanasan unruk persalinan.

Kram pada masa kehamilan dapat juga menandakan terjadinya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik itu sendiri adalah kondisi kehamilan dimana sel emrio tidak berkembang di dalam rahim. Pada kehamilan ektopik, embrio biasanya menempati dan tumbuh di bagian tuba fallopi. Tuba fallopi tidak memiliki cukup ruang untuk sebuah embrio dapat berkembang. Sebagai akibatnya, si calon ibu akan mengalami kram hebat akibat dari melebar dan merenggangnya tuba fallopi. Hal ini dapat membahayakan si calon ibu bila tidak terdeteksi dan ditangani segera. Si calon ibu dapat mengalami kematian akibat dari melarnya tuba fallopi.

Bedanya kram saat haid dan saat hamil

  • Dismenore berhubungan dengan menstruasi, dan kram kehamilan di luar menstruasi.
  • Biasanya, dismenore jarang pada wanita parous, tapi kram kehamilan terjadi selama kehamilan.
  • Dismenore dapat dikelola secara bebas dengan obat, tetapi jika berurusan dengan kehamilan harus hati-hati penggunaan obat dalam resep.
  • Dismenore jarang mengancam kehidupan, tapi kram kehamilan mengancam kehidupan janin.