Sebab-Sebab Malnutrisi Pada Lansia

Malnutrisi jarang menjadi permasalahan satu-satunya pada manula. Malnutrisi biasanya tidak terjadi sebagai suatu keadaan yang terpisah tetapi dicetuskan oleh problem sosial, jasmaniah ataupun medis lainnya.

Usia yang amat lanjut

Semakin bertambahnya kerapuhan pada tubuh pada usia yang amat lanjut akan meningkatkan risiko malnutrisi.

Isolasi sosial dan kesendirian (kesepian)

Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak untuk menyediakan makanannya, apalagi bila seorang manula.

Nafsu Makan berkurang

Ada beberapa sebab seorang manula dapat kehilangan nafsu makannya. Di masa tua, kegiatan yang menurun, penyakit, dan dalam masa pengobatan dengan obat tertentu.

Ketidaktahuan tentang gizi

Manula yang tidak mengetahui mengenai pola makan yang benar serta makanan apa saja yang layak dikonsumsi olehnya dan yang tidak layak dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada para manula tentang pola makan yang benar dan sehat.

Gangguan kejiwaan

Demensia senilis dijumpai pada 5% dari jumlah penduduk dalam usia pensiun. Orang-orang tua ini sering lupa memasak ataupun memakan makanannya. Para manula yag hidup sendirian tanpa dirawat oleh anak atau keluarganya kerapkali menderita depresi dan apatis.

Ketidakmampuan Jasmaniah

Ketidakmampuan ini mencakup penyakit hemiplegia, artritis, penyakit parkinson, dan cacar akibat kecelakaan.

Diet dengan tujuan terapi

Para ahli gizi dan dietisian tidak selalu menyadari bahwa beberapa jenis diet untuk terapi dapat menimbulkan malnutrisi diantara para manula, misalnya:

  1. Mempertahankan diet rendah kalori yang ketat setelah target pencapaian berat badan ideal tercapai.
  2. Menghindari makanan sumber hidratarang dengan tujuan mengendalikan penyakit diabetes.

Gigi-geligi

Gigi dan gusi yang sehat merupakan syarat mutlak agar seseorang dapat makan dengan enak dan mengunyah dengan efektif. Masukan energi per hari pada manula yang gigi palsunya kurang pas adalah 200-300 kalori lebih rendah daripada mereka yang gigi-geliginya baik. Hal ini terjadi karena makan merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan orang-orangĀ  ini lama kelamaan akan memilih makanan yang dilumatkan. Proses mengunyah makanan yang jelek kadang-kadang menjadi penyebab timbulnya gangguan pencernaan.