Sel Darah Merah atau Eritrosit (Struktur, ciri-ciri, fungsi dan proses pembentukannya)

Sel darah merah berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinjya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu persatu warnanya kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa di antaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.

 

Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.

Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap mula-mula besar dan berisi nukleus tetapi tidak ada hemoglobin; kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.

Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang, dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

Bila terjadi perdarahan maka sel darah merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen, hilang. Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawahnya, maka diperlukan transfusi darah.

Sel darah merah, eritrosit (bahasa Inggris: red blood cell (RBC), erythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Terdapar kira-kira 5 juta sel darah merah per mm3. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.

Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

Ciri-ciri eritrosit (sel darah Merah) :

  1. Tidak berinti.
  2. Mengandung Hb (hemoglobin), yaitu suatu protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe.Hb mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2. Pada laki-laki dewasa, dalam 1 mm3 darahnya terkandung 5 juta eritrosit. Sedangkan pada wanita dewasa dalam 1 mm3 darahnya terkandung 4 juta eritrosit. Kekurangan eritrosit, Hb, dan Fe akan mengakibatkan anemia.

Fungsi sel darah merah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh serta bertanggung jawab untuk mengambil karbon dioksida dari jaringan dan membawanya kembali ke paru-paru.