Pengertian Sel Darah Putih dan Bentuknya

Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah, tetapi jumlhanya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.

Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan hampir 75% dari seluruh jumlah sel darah putih. Mereka terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir. Karena itu disebut sel berbulir atau granulosit. Kekurangan granulosit disebut granulositopenia.

 

Tidak adanya granulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu apabila makan obat-obat tersebut, pemeriksaan darah sebaiknya sering dilakukan untuk mengetahui keadaan ini seawal mungkin.

Pewarnaan. Bila setetes darah diletakkan di atas kaca objek dan ditambahkan dua mawam pewarna untuk menghitung jenis sel-sel darah, maka sel darah putih ini dikenal menurut sifatnya dalam pewarnaan.

sel darah putih

Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral, atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu. Sel eoinofil paling banyak dijumpai. sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah. Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.

Limposit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfe dan juga dalam sumsum tulang. Sel ini non-granuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak seperti amuba. Sel ini dibagi lagi dalam limposit kecil dan besar. Selain itu ada sejumlah kecil sel-sel yang berukuran lebih besar (kira-kira sebanyak 5%) yang disebut monosit. Sel ini mampu mengadakan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit (pemakan).