Siklus tidur manusia dan apa yang terjadi pada tubuh manusia selama tidur

Fakta-fakta ilmiah tentang tidur dari hasil penelitian para ahli, menunjukkan bahwa tidur itu:

  • Selama tidur berlangsung berbagai aktivitas dalam seluruh sistem otak dan tubuh secara umum. Bahkan, sebagian fungsi tubuh bekerja lebih aktif ketika tidur. Namun, di sisi lain diketahui juga ada beberapa macam penyakit yang justru berkembang lebih aktif ketika kita tidur dan menghilang atau tersembunyi ketika kita bangun.
  • Selama waktu istirahat yang panjang berlangsung beberapa perubahan dan peningkatan aktivitas anggota tubuh untuk membangun sel-sel baru, mmeproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan tubuh, dan aktivitas lainnya.
  • Sementara, sebagian anggota tubuh memang menurunkan aktivitasnya atau beristirahat, misalnya jantung, otak, dan beberapa organ tubuh lain yang menurunkan intensitas kerjanya.
  • Keadaan tidur berkaitan erat dengan berbagai organ tubuh. Dalam keadaan sadar atau terjaga, berlangsung aktivitas atau aliran listrik dalam otak ketika tidur, aktivitas atau aliran listrik itu mengalami penurunan.

Ketika tidur pada malam hari, kita mengalami beberapa siklus tidur yang masing-masing siklus terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pada tahapan pertama dan kedua kita mengalami tidur ringan. Ini terjadi pada awal-awal waktu tidur. Pada tahapan ketiga dan keempat kita mengalami tidur pulas. Kedua tahapan ini sangat penting untuk menyiapkan tubuh agar ketika bangun siap untuk beraktivitas kembali. Kurangnya waktu tidur pulas akan menyebabkan kelelahan di siang hari. Setelah kurang lebih 90 menit sejak mulai tidur, mulailah berlangsung tahapan mimpi atau yang dikenal dengan istilah REM (Rapid Eye Movement). Tahapan ini sangat penting bagi otak untuk menjalankan fungsinya.

Satu siklus tidur yang dimulai dari awal tahapan pertama hingga akhir tidur lelap (REM) biasanya menghabiskan waktu selam 90 sampai 100 menit. Waktu tidur tidak lelap dan tahapan-tahapannya berkurang secara bertahap seiring dengan pergerakn tahapan tidur. Masing-masing tahapan pertama dan kedua terbagi ke dalam empat tahapan lain. Namun, seiring pergerakan waktu yang beranjak mendekati pagi, tahapan ketiga dan keempat nyaris tidak berbeda dari tahapan pertama dan kedua.

Secara lebih jelas, tidur lelap (Non REM) terbagi ke dalam 4 tahapan. Tahapan pertama adalah tidur ringan yang merupakan peralihan dari keadaan sadar menuju keadaan tidur. Pada tahapan ini, jaringan otot tubuh mulai melemas. Ini terjadi ketika seseorang mulai jatuh tidur. Tahapan ini meliputi 5-10% dari seluruh waktu tidur. Pada tahapan ini kita kadang-kadang terbangun untuk kemudian tidur lagi sehingga biasanya orang yang baru memasuki tahapan tidur dapat dibangunkan dengan mudah.

Dengan demikian, tidur merupakan saat istirahat atau ketenangan pada tubuh dari rasa lelah dan penat. Tidur juga menjadi masa istirahat untuk otak dan jantung agar dapat kembali beraktivitas dengan baik.

Allah swt berfirman dalam surat al Naml ayat 86:

Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.