Sistem Pencernaan dan Absorpsi Makanan

Keadaan yang memungkinkan sistem pencernaan dan absorpsi bekerja dengan baik

Saluran cerna sangat peka terhadap kondisi lingkungan. Hal ini diperngaruhi oleh faktor-faktor gaya hidup sebagai berikut: tidur, istirahat, aktivitas fisik dan keadaan emosional. Tidur dan istirahat cukup memungkinkan pemeliharaan dan perbaikan jaringan-jaringan serta pengeluaran sisa-sisa yang dapat mengganggu fungsi saluran cerna. Aktifitas fisik mempengaruhi kekencangan otot.

Keadaan mental mempengaruhi aktivitas hormon dan urat saraf yang mempengaruhi pencernaan dan absorpsi. Pada waktu makan seseorang harus dalam keadaan tenang dan relaks. Faktor lain yang mempengaruhi ialah jenis makanan yang dimakan, yaitu keseimbangan, keragaman dan kecukupan

Sistem transportasi

Zat-zat gizi akan diangkut ke seluruh tubuh yang membutuhkan setelah memasuki peredaran darah.

Sistem vaskuler

Sistem vaskuler atau sistem peredaran darah merupakan sistem pembuluh darah tertutup, yang memungkinkan darah mengalir secar terus-menerus dalam bentuk angka delapan dengan jantung di tengahnya berfugsi sebagai pompa. Sementara bersikulasi di dalam sistem ini, darah memungut dan mengantarkan bahan-bahan tubuh sesuai dengan kebutuhan.

Semua jaringan tubuh memperoleh oksigen dan zat-zat gizi dari darah dan mengeluarkan karbon dioksida dan sisa-sisa lain melalui darah. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dari darah (melalui pernapasan) dan menggantinya dengan oksigen untuk dibawa darah ke seluruh tubuh. Sistem pencernaan menyediakan zat-zat gizi untuk dibawa ke darah. Sisa-sisa lain disaring dari darah di dalam ginjal untuk dikeluarkan melalui kemih/urin.

Darah yang keluar dari bagian kanan jantung masuk melalui arteri ke dalam kapiler paru-paru dan kembali ke bagian kiri jantung melalui vena/pembuluh balik. Bagian kiri jantung kemudian memompakan darah melalui arteri ke semua jaringan tubuh. Disini darah masuk ke dalam kapiler-kapiler dan saling bertukar bhan dengan sel-sel untuk kemudian bersatu ke dalam vena yang kemudian kembali ke bagian kanan jantung.

Perjalanan darah melalui sistem pencernaan terjadi sebagai berikut: darah di bawa ke sistem pencernaan oleh arteri, yang kemudian bercabang menjadi kapiler dan masuk ke semua sel. Darah meninggalkan sistem pencernaan melalui vena dan masuk ke hati. Vena ini bercabang kembali menjadi kapiler dan masuk ke semua sel hati. Darah meninggalkan hati melalui vena dan kembali ke jantung.

Dari jantung melalui arteri ke kapiler (di dalam saluran cerna) ke vena, ke kapiler ( di dalam hati) ke vena ke jantung.

Hati berperan sebagai organ utama untuk melaksanakan metabolisma zat-zat gizi. Di dalam hati zat-zat yang dibawa dari saluran cerna disortir, yang berbahaya dipunahkan.

Sistem Limfe

Sistem life merupakan jalur satu arah bagi cairan yang berasal dari jaringan tubuh untuk masuk ke darah. Cairan limfe bersikulasi di antara sel-sel tubuh dan berkumpul di dalam kapiler-kapiler halus. Cairan limfe hampir sama dengan darah, hanya tidak mengandung sel darah merah atau platelet.

Sistem ini tidak mempunyai pompa. Sebagian besar limfe pada akhirnya berkumpul ke dalam pipa/duktus besar di belakang jantung. Duktus ini berakhir di suatu vena yang membawa limfe ke jantung. Jadi bahan-bahan dari saluran cerna yang masuk ke dalam pembuluh-pembuluh limfe (lemak-lemak bentuk besar dan vitamin larut lemak) melalui vili pada akhirnya masuk sistem peredaran darah dan beredar melalui srteri, kapiler dan vena seperti halnya zat-zat gizi lain, akan tetapi tanpa terlebih dahulu masuk ke hati.

Setelah berada di sistem vaskuler, zat-zat gizi dapat berjalan bebas ke sel-sel manapun untuk digunakan sebagaimana mestinya.