Inilah Status Gizi dan Proses Perkembangan Gigi

Gigi mulai berkembang sebelum bayi dilahirkan. Pada tahap ini, status gizi ibu merupakan masalah penting. Makanan yang kadar kalsium dan vitamin D nya tinggi memang belum terbukti dapat memperbaiki kekuatan gigi yang sedang tumbuh ini. Akan tetapi, gigi anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang memiliki status gizi jelek dalam masa kehamilannya ternyata memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap pembentukan karies di kemudian hari.

Obat-obatan tertentu yang diminum ibu selama kehamilan dapat memperngaruhi proses kalsifikasi gigi sehingga membuat enamel berlubang-lubang kecil serta berubah warnanya. Keadaan ini baru diketahui beberapa tahun setelah terjai erupsi gigi tetap.

Kalsifikasi gigi merupakan proses lama yang berlangsung elama bertahun-tahun. Jika dalam makanan terdapat fluorida, unsur mineral ini akan menyatu ke dalam enamel.

Pertumbuhan gigi yang paling sehat akan terjadi kalau semua unsur gizi tersedia dalam jumlah yang memadai. Namun ada dua vitamin yang paling penting dalam proses pertumbuhan gigi. Vitamin A diperlukan untuk perkembangan enamel dan vitamin D defisiensi vitamin yang menimbulkan kerusakan gusi, yaitu kekurangan vitamin C, akan menyebabkan tanggalnya gigi.

Fluorida dan proses perkembangan gigi

WHO telah mencantumkan fluorida sebagai salah satu nutrien esensial karena mempunyai peranan penting dalam proses pencegahan karis dentis. Hasil salah satu survey di Balsall Heath Inggris, untuk memonitor pengaruh fluorida pada airĀ  inum, memperlihatkan bahwa sebelum fluoridasi dilakukan, 8.7% diantara anak-anak berusia 5 tahun tidak terserang karies. Tetapi, setelah 4 tahun fluoridasi dilaksakan, persentase ini meningkat lima kali lipat, yaitu menjadi 47.7%.

Dalam penelitian lainnya, penambahan fluorida ke dalam air minum telah mengurangi insidensi karies sebanyak 80%. Jika fluorida tersedia sepanjang periode perkembangan dan pematangan gigi, unsur mineral ini akan memberikan perlindungan seumur hidup kepada gigi tersebut. dengan menyatunya fluorida ke resisten terhadap demineralisasi. Bentuk gigi juga akan berubah. Gigi tersebut tampak lebih kecil dan memiliki fisura yang lebih sedikit. Hal ini penting karena dalam fisura inilah tertimbun dental plaque dan sisa-sisa makanan.

Fluorida dalam makanan

Air dan tanah mengandung fluorida dengan jumlah yang kecil dan bervariasi. Ini berarti bahwa sebagian besar makanan mengandung fluorida tetapi jumlahnya sangat beranekaragam.fluorida suplai air minum hingga kadar satu ppm merupakan cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa diet-diet tiap orang mengandung unsur fluorida yang memadai dan berkesinambungan.

Apabila suplai air minum tidak menjalani fluoridasi, ada beberapa preparat fluorida (misalnya vinaflour) yang dapat diminum, khususnya anak-anak. Akan tetapi, penggunaan preparat fluorida dapat mebawa risiko over dosis. Fluorida yang berlebihan akan menimbulkan gejala mottling enamel.

Pasta gigi yang mengandung fluorida juga memberikan efek yang menguntungkan, namun manfaat yang dihasilkan tidak sebesar fluorida dalam air minum ataupun dalam preparat fluorida.