Struktur Tulang dan Pertumbuhannya

Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Terdiri atas hampir 50% air. Bagian padat selebihnya terdiri atas berbagai bahan mineral terutama garam kalsium 67%, dan bahan seluler 33%. Struktur tulang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ialah struktur kasar, dan dengan pertolongan mikroskop dapat diperiksa struktur halusnya.

Tulang terdiri atas dua jenis jaringan: jaringan kompak (padat) dan jaringan seperti spon.

Jaringan kompak tulang keras dan padat. Dijumpai dalam tulang pipih dan tulang pipa dan sebagai lapisan tipis penutup semua lubang.

Jaringan tulang berbentuk jala mempunyai struktur seperti spon. Dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada skapula, kranium, sternum dan iga-iga.

Struktur kasa tulang pipa

Tulang pipa, seperti tulang anggota badan, memiliki kedua varietas jaringan tulang. Bila digergaji secara longitudinal (memanjang) maka dapat dilihat ada jaringan kompak dan jaringan bentuk jala. Tulang pipa dapat dibagi dalam batang atau bagian tengahnya dan kedua ujungnya. Bila batangnya dipotong melintang maka akan tampak jaringan tulang padat dan sebuah rongga di tengahnya kanalis (saluran) medularis, berisi sumsum tulang yang berwarna kuning. Bila ujung tulang pipa yang dipotong, maka ruangan dalam jaringan kanselus tampak berisis sumsum tulang yang merah. Dalam sumsum kuning terbanyak terdapat sel lemak dalam sumsum merah terdapat sangat banyak sel darah merah. Sumsum tulang yang merah ialah tempat terbentuknya baik sel darah merah maupun sel darah putih.

Struktur halus

Irisan transversal (melintang) dalam lapis tulang yang padat memperlihatkan lukisan indah berupa lingkaran-lingkaran. Dalam pusat tiap lingkaran terdapat kanal (saluran) Havers. Lempeng-lempeng tulang atau lamela disusun konsentris sekitar saluran dan diantara lempeng-lempeng itu terdapat ruangan kecil-kecil yang disebut lakuna. Ruangan-ruangan ini mengandung sel-sel tulang, saling bersambungan satu dengan yang lain, dan juga disambungkan dengan saluran Havers di tengah-tengah oleh saluran-saluran kecil bernama kanalikuli. Setiap lukisan yang terbentuk dengan demikian merupakan satu sistem Havers yang lengkap terdiri atas:

Saluran Havers di pusatnya berisi urat saraf, pembulu darah dan aliran limfe.

Lamela yang tersusun konsentris.

Lakuna yang mengandung sel tulang

Kanalikuli yang memancar di antara lakuna dan menggandengkannya dengan saluran Havers.

Daerah di antara sistem-sistem Havers ini terjadi atas lamela interstisiil, sedangkan kanalikuli tersusun agak berlainan.

Lamela dalam jaringan bentuk jala tersusun kurang teratur dan tidak mempunyai saluran Havers, sedangkan pembuluh darah bercabang-cabang dalam ruangan interstisiil yang berisi sumsum untuk memberi persediaan darah kepada pembuluh darah yang lebih halus.

Periosteum

Periosteum ialah membran vaskular fibrus yang melapisi tulang. Pembuluh darahn sangat banyak dijumpai di dalamnya dan membran itu melekat erat pada tulang. Pembuluh darah yang berasal dari periosteum bercabang-cabang ke dalam tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang di antar periosteum dan tulang dan dari perlipatgandaan sel tadi pertumbuhan melingkar dari tulang dapat terjadi.

Sebagai tambahan kepada darah yang berasal dari periosteum, tulang pipa juga diantari darah oleh arteri nutritif khusus, yang menembus secara oblik (menyerong) di tempat yang terlindung, dalam hal tulang lengan pembuluh itu mengarah ke jurusan siku, dan pada estremitas bawah mengarah ke jurusan menjauh dari lutut. Lubang tempat pembuluh itu menembus terlihat dengan jelas pada tulang pipa.