Pengertian tekanan darah, tujuan, tabel dan cara mengukurnya

Tekanan darah arterial ialah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung.

Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik.

Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung, dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor, dan ini dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata.

Pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasan dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalu sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan.

Tujuan pengukuran tekanan darah

  1. Untuk mengetahui hasil pengukuran tekanan darah
  2. Mengukur tekanan darah secara palpasi maupun auskultasi.
  3. Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap tekanan darah.
  4. Mengamati dan mempelajari pangaruh latihan fisik terhadap tekanan darah.
  5. Untuk menilai sistem kardiovaskuler.

Mengukur tekanan darah arterial

Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut sfignomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mm Hg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat, dan denyut nadi pergelangan menghilang.

Kemudian tekanan ditirunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih tepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastolik.

Perbedaan tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan normalnya berkisar antara 30 sampai 50 mm Hg. Batas terendah tekanan sistole pada orang dewasa diperkirakan 105 mm Hg, dan batas teratas ialah 150. Pada wanita tekanan darahnya ialah 5 sampai 10 mm Hg lebih rendah daripada pria.

[table “19” not found /]