Pengertian revolusi industri
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:
Latar belakang revolusi industri
- Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persetujuan parlemen.
- Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
- Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
- Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
- Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
- Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Dampak revolusi industri dan hubungannya dengan kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara
Orang eropa terpengaruh karena
- oleh ajaran copernicus yang menyatakan bahwa dunia itu bulat
- merasa tertarik dengan perjalanan marco polo ke dunia timur yang diceritakan dalam buku imago mundi(anggapan tentang dunia)
- timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan kompas,navigasi,mesiu dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran
- terdorong semangat mewujudkan 3 G yaitu gold,glory,gospel(mencari kekayaan,memperoleh kejayaan,dan menyebarkan agama kristen)
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia didorong oleh terjadinya beberapa peristiwa penting. Peristiwa-peristiwa itu antara lain adalah munculnya merkantilisme, terjadinya revolusi industri, jatuhnya Konstantinopel ke tangan kekaisaran Turki Utsmani, dan dorongan semangat tiga G yaitu : Gold (ekonomi), Gospel (agama), dan Glory (pertualangan serta kemuliaan).
Kedatangan orang-orang Eropa pertama di Nusantara terjadi sekitar abad ke 16. Bangsa pertama yang sampai di Nusantara adalah Portugis yang telah berlayar untuk mencari rempah-rempah hingga akhirnya sampai di Malaka yang ketika itu merupakan pusat perdagangan di Asia.
Tahun 1511 Portugis telah berhasil menguasai daerah Malaka tetapi sayangnya Portugis tidak bisa memonopoli perdagangan rempah-rempah karena para pedagang Asia mengalihkan sebagain besar perdagangan mereka ke pelabuhan-pelabuhan lain untuk menghindari monopoli Portugis. Kemudian disusul oleh bangsa Spanyol, Belanda, dan Inggris. Tujuan kedatangan bangsa-bangsa Barat ini memang sama yaitu memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara.