Ilmuwan Mesir yang bernama Dr. Muslim Syalthout melakukan penelitian tentang keterpusatan Makkah al Mukaramah dan keistimewaanya dari sisi astronomi dan geografi. Dalam hasil penelitiannya ditemukan bahwa kota Makkah termasuk di dalamnya Ka’bah yang mulia, kiblat umat muslim di seluruh dunia merupakan titik pusat permukaan bumi. Seluruh permukaan bumi terhampar di sekitarnya dengan jarak dan pembagian luas yang sama.
Para peneliti muslim merujuk pada sebagian riwayat yang terdapat pada kitab-kitab terdahulu, seperti hadist Nabi saw, “Berbaiatlah wahai penduduk Makkah, karena sesungguhnya kalian berada tepat di bawah jantung langit.”
Dalam riwayat lain Nabi saw bersabda, “Pada awalnya Ka’bah adalah bukit yang mengapung di atas air, kemudia darinya dibentangkanlah alam dunia. Sesungguhnya tanah haram adalah tempat suci diantara tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi yang berhadap-hadapan.”
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Bangsa Arab, Persia, dan Romawi merupakan penduduk di tengah bumi. Bangsa Arab mengungguli bangsa lain dengan kekuatan akal dan mengambil nama mereka dari sifatnya. Kata Ma’rab berasal dari kata ‘irab yang berarti penjelasan dan penampakan. Makna itu mengacu pada kekuatan akal dan wicara.”
Al Firusi, yang wafat pada 1137 H mengatakan, “Disebutkan dalam beberapa riwayat dan rujukan bahwa daratan pertama terletak pada Masjidil Haram dan kemudian Allah membentangkan dari daratan tersebut sehingga terciptalah permukaan bumi. Itulah pusat bumi dan jantungnya adalah Ka’bah di tengah bumi yang ditinggali manusia.