Apa yang dimaksud ulama buruk (ulama Su’)

Dari Anas ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda, “Celakalah umatku disebabkan ulama yang buruk.” (HR al Hakim)

Yang disebut ulama yang benar adalah seseorang yang pandai dan memberi faedah atau manfaat kepada orang lain, mengamalkan ilmunya di jalan Allah, serta mengemban risalah ilmu.

Jadi, seorang ulama itu harus memiliki banyak ilmu, bermanfaat, dan tidak melakukan hal-hal keji, serta melakukan segala sesuatu hanya semata-mata karena Allah swt. oleh karena itu, ulama yang sesungguhnya menurut sudut pandang islam adalah seseorang yang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya. Sedangkan sifat-sifatnya berilmu mendalam dan mendapatkan rahmat dan petunjuk-Nya.

Pada zaman sekarang ini, masih banyak ulama dan keilmuannya tidak perlu diragukan lagi. Namun, seorang ulama yang memiliki sifat-sifat yang disebutkan diatas perlu dipertanyakan lagi. Sebab, banyak sekali ulama yang lebih mengedapankan masalah duniawinya daripada akhiratnya. Akibatnya, yang menjadi kewajiban utama sebagai ulama dinomerduakan, sementara hal-hal yang berbau duniawi diutamakan.

Saat ini, kita sering melihat orang yang mengaku ulama tetapi masih sering mengejar kenikmatan duniawi, mementingkan urusan duniawi daripada yang ukhrawi. Agama mereka jadikan sebagai lahan bisnis saja, bukan sebagai ladang untuk mencari pahala dan keridhaan dari-Nya.

Ada pula orang yang mengaku ulama yang hanya melaksanakan kewajibannya untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan ingin dipuji, sehingga keinginan tersembunyinya tercapai.